Pickard dan King (2011) menyebutkan bahwa spiritualitas adalah salah satu faktor yang berperanan penting dalam resiliensi. Spiritualitas penting bagi sebagian besar populasi orang dewasa yang lebih tua dan berfungsi sebagai faktor kunci ketahanan diri (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7743140/). Di antara orang  dewasa yang lebih tua secara khusus, dilaporkan agama memegang kehadiran dan pengaruh terbesar dalam kehidupan sehari-hari daripada populasi usia lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Lidya Manning menyebutkan bahwa studi Ilmiah menunjukkan bahwa ada hubungan yang kompleks dan dinamis antara spiritualitas dan resiliensi.Â
Sebagai aspek resiliensi, spiritualitas menyediakan kerangka kerja yang membimbing individu melalui tantangan hidup, memfasilitasi yang positif dari yang negatif. Sejumlah studi menemukan bahwa partisipan mengalami spiritualitas sebagai sarana atau jalan menuju resiliensi. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa spiritualitas dan ketahanan 'terkait secara instrumental' dengan memiliki dan mempertahankan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H