Mereka kira saya komunis
Padahal, saya cuma ingin pemerataan
Saya tak suka melihat orang kaya yang duduk di teras sore-sore, sembari minum teh atau kopiÂ
Ditemani biskuit kaleng dan orang terdekat
Sementara, masih banyak rakyatÂ
yang jangankan teras,Â
bahkan ruang tidur pun tak punya
Manusia macam apa yang senang menambah bidang tanahnya?Â
Takut anak cucunya tidak kebagian
Padahal, dengan itu anak cucunya pun bisa menuai keributan
Mereka kira saya komunis
Padahal, saya cuma ingin kesetaraan
Saya tak suka melihat pejabat yang duduk di ruang sidang pagi-pagi, karena dikawal polisi dari rumah
Lalu membanggakan ayah, ibu atau kerabatnya yang punya pengaruh
Dan karena pengaruh itu juga mereka di sana pagi-pagi
Sementara, masih banyak rakyat yang datang terlambat, meski sudah berangkat juga pagi-pagi
Tapi tanpa pengawalan polisi
Rakyat membayar mereka yang duduk-duduk di ruang sidang
Rakyat mengalah jika mereka terburu-buru berangkat
Rakyat dituntut untuk jadi pintar dan cari kerja sendiri supaya bisa hidup
Menunggu solusi agar bisa tiba di tempat kerja tanpa terlambat