Mohon tunggu...
Sastya Dwi Hapsari
Sastya Dwi Hapsari Mohon Tunggu... -

^^ sangat menyukai keindahan ^^\r\n\r\nYM: sastya.dwihapsari@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Kisah Nyata] Menangis di Hari Kasih Sayang

14 Februari 2011   11:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12976829011694598260

[caption id="attachment_90710" align="alignnone" width="500" caption="Ilustrasi Pengemis Buta - eyarq.blogspot.com"][/caption]

**

Sekedar membawakan sebuah kisah lama yang mungkin sudah pernah teman-teman dengar sebelumnya. Kisah yang ingin aku tulis kali ini adalah tentang Rosulullah. Rosulullah? Ya, Rosululah, Muhammad SAW namanya, penutup para Nabi yang diturunkan untuk mengajarkan ahlaq yang mulia bagi manusia ^^

Tahu gak teman-teman, pernah di sebuah kisah menceritakan prilaku beliau terhadap seorang pengemis yahudi buta yang selalu menghina dan mengutuk Rosulullah di manapun ia berada, sumpah serapahnya tak pernah lepas dari rutukan terhadap Rosulullah, Ia katakan bahwa Rosulullah itu gila, tukang sihir, pembohong dan lain sebagainya agar orang-orang tak ada yang mengikuti ajaran yang dirisalahkan oleh Rosul.

Lantas apakah Rosullullah marah atas sikap dan perlakuan pengemis buta itu? Tidak, sama sekali tidak, bahkan Rosulullah tanpa sepengetahuan si pengemis yahudi buta itu, selalu memberikan makanan setiap paginya dan menyuapi langsung pengemis tua buta itu. Subhanallah! ^^

Setelah wafatnya Rosulullah, salah seorang sahabat beliau yang Abu Bakar RA menemui putrinya yang bernama Aisyah yang merupakan istri dari rosulullah.

“Hai anakku, ada yang ingin kuketahui tentang amalan dan kebiasaan Rosulullah semasa hidup yang belum kuketahui dan kulakukan?” tanya Abu Bakar RA pada Aisyah putrinya.

Aisyah RA menjawab,”Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah Itu?” tanya Abu bakar RA.

Aisyah menjelaskan kalau Rosul mempunyai kebiasaan setiap paginya selalu membawa makanan ke ujung pasar dan memberikannnya pada pengemis yahudi buta yang biasa berada di sana. mendengar penjelasan anaknya, Abu Bakar RA mengikuti perbuatan tersebut keesokan harinya. Sesampainya di pasar di temuinya pengemis yahudi buta itu dan diberikannya makanan. Ketika menyuapinya, pengemis yahudi buta itu menghardiknya.

“Siapa kamu?”

“Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)” jawab Abu bakar RA.

“Bukan! Engkau bukan dia! Kalaulah memang dia tak susah tanganku memegang dan tidak susah pula mulutku ini mengunyah, sebelum ia menyuapiku, ia lunakkan terlebih dahulu makanan itu lalu menyuapiku sehingga aku mudah mengunyahnya.”

Mendengar ucapan pengemis yahudi buta itu, meneteslah air mata Abu Bakar, membayangkan betapa tulusnya Rosulullah.

“Ketahuilah, aku adalah sahabat dari orang yang engkau maksudkan itu, Orang yang mulia itu sudah wafat, Beliau bernama Muhammad,” masih dalam haru, Abu Bakar RA menjelaskan.

Seketika mendengar jawaban Abu Bakar, pengemis yahudi buta itu sentak menangis, tak disangkanya orang yang selama ini dihina, dicaci dan dibenci olehnya adalah orang yang setiap hari selalu berbuat baik padanya. Terlintas dibayangannya lelaki itu, ahlaq itu, mulia, Rosulullah.

Mhh, Subhanallah! Indahnya ahlaq Rosulullah ^^, sebagai ummatnya, yuk kita contoh teladan dan prilaku Rosulullah, kita sebar silahturahim dan kasih sayang kepada sesama manusia. Kalau aku, kira-kira bisa gak ya? Sama-sama mencoba yuk! ^^

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun