Mohon tunggu...
Gampang Prawoto
Gampang Prawoto Mohon Tunggu... Sanggar Sastrowidjojo -

sastra hanyalah tulisan, tulisan hanya untuk dibaca, membaca tidak akan menemukan apaapa hanya penjernihan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bojonegoro - Cilegon

10 Februari 2017   11:16 Diperbarui: 10 Februari 2017   11:37 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sastra-bojonegoro


Rajekwesi

mengirama gendhing

gendhing tayub

pintas jalan
 memutar roda
 berarah laut
 singgahan
 jati-jati menanam rindu
 sisa-sisa zaman.

roda
 roda mengejar buih
 ombak sepanjang deandles
 memanen penderitaan pribumi.

Pati
 mesin
 tanpa asap
 loket, sederet kedai
 jajakan haus dan lapar
 penghisap
 gantikan kenalpot
 gadis jengki melintas
 lelehkan mata
 mata lelah.

lelap tanpa kata
 Jakarta mengeja nama
 nama
 Serang memanen padi
 seruni turunkan kaki
 nyiur hijau melambai
 lantunkan syair
 syair derita kata
 bait-bait membaja
 luluh
 terucap
 "katuran rawuh"
 ing kota Cilegon.

Cilegon PPAT, 22102014

Sumber: sastra-bojonegoro
Sumber: sastra-bojonegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun