Mohon tunggu...
Gampang Prawoto
Gampang Prawoto Mohon Tunggu... Sanggar Sastrowidjojo -

sastra hanyalah tulisan, tulisan hanya untuk dibaca, membaca tidak akan menemukan apaapa hanya penjernihan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Kebiri

30 Januari 2017   11:05 Diperbarui: 30 Januari 2017   11:59 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

adon 
adonan pahitnya kopi sesendok gula
gemericik panas menuang kehidupan
seduh
seduhan kepulkan aroma 
kopi

.

hanya secangkir
dari manis dan pahitnya rasa
manamungkin memabukkan
jiwa-raga.

.

hanya secangkir
dari manis dan pahitnya rasa
mengapa
balita menjadi sesaji
tumpahan berahi 
pemerkosaan dan pembunuhan
menjadi raja

.

hanya secangkir
dari manis dan pahittnya rasa
mengapa
anakanak memperkosa anakanak
mana mungkin
adon 
adonan pahitnya kopi sesendok gula
gemericik panas menuang
hukuman mati
seumur hidup bahkan kebiri

.
terlanjur
cangkir melepas tutupnya
lelehan hitam lengket menghias lepek
ampas kopi menoreh hati.

 Sorasem- Pejambon, 17052016


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun