Yah.
ketidakberesan berjamaah itu tak akan selesai
jika hanya didiamkan.
Ketimpangan terorganisasi itu tak akan tuntas
kalau hanya dibicarakan di warung kopi.
Siapa yang beramai-ramai tak lurus tak akan ketahuan
kalau hanya dibawa diskusi di forum tivi.
Mana yang bersama-sama main mata tak akan teridentifikasi
jika hanya digunjingkan di pelosok kampung.
Yah mumpung tak lagi zaman Soeharto
yang amat menjaga kestabilan dan tatakrama,
silahkan saja Ahok teriak ada bajingan
silahkan saja SKPD ngotot e-budgeting tak ada siluman
silahkan saja Lulung tersinggung DPRD disogok.
Silahkan saja bergantian lapor ke KPK, ke Bareskrim
atau ke mana saja yang perlu dan bisa dilapori.
Yah silahkan saja.
Biar anak SD tahu bahwa di kala dewasa
mereka bisa korupsi berjamaah dengan saling tutup menutupi,
mereka bisa berkata sengak untuk menolak atau mengelak
mereka bisa saling lapor untuk menuduh siapa kotor
atau agar tak dianggap kotor,
tatkala hanya hukum yang nomor satu,
sementara
korupsi dan tidak bertatakrama
tak akan dijerat pasal apapun
meski dilakukan namun tak terbukti.
Bogor, 5/3/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H