Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Macan Tertawa di Martadinata

25 Februari 2015   02:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424780993972483037

Hatiku, bahkan bisa jadi  hatimu,
akan terpingkal,
ketika mataku dan matamu  menatapnya.
Betapa tidak ?
Saat hatimu cemberut dan hatiku merengut
diterpa  berita
harga beras naik,
nilai tukar rupiah turun,
empat bulan setelah  Jokowi memerintah,
ada macan menyempil di jalan martadinata
dan dia masih mau “ketawa”
walaupun aku tak membeli darang dagangannya.
Pikirku dan bisa pula pikirmu,
segalak-galaknya macan,
masih ada  yang mau “ketawa”
agar orang  datang
membeli dagangannya
untuk membeli beras,
untuk berpacu dengan nilai tukar rupiah.

(Jalan Martadinata Bogor, 23 Februari 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun