Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Secangkir Kelegaan Pipis

28 Maret 2015   12:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14275195941297980468

“Itu lho pak, bagian bawah kita akan terasa perih kalau menahan pipis. Berarti ada peringatan dini kalau kita sudah kelebihan beban, ” jawab Jon Balekon.

“He…he…..benar….coba bayangkan bagaimana akibatnya kalau tidak ada rasa perih saat menahan beban…tentu kelebihan beban itu akan menjadi penyakit. Atau bisa jadi ngompol begitu saja di sembarang tempat ..... Jadi tak ada kelegaan ... yang terjadi adalah penyakit atau malu karena ngompol......…ha…ha…..., “ kata si bapak tua.

“Ya pak, nyambung kan pemahaman kita ? “

“Ya...nyambung”

“Jadi simpulannya, kalau boleh saya simpulkan, alangkah senangnya kalau bisa kita memberikan sesuatu kepada orang lain seperti halnya buang pipis. Menjadi lega sehabis memberikan..... Tapi omong-omong rambut bagian bawah bapak koq masih hitam....." kata jon Balekon yang biasa jahil setelah merasa dirinya akrab dengan orang yang berbincang dengannya.

"Weee lha kojur.... Mas suka ngintip rambut orang ya..?" kata si bapak sambil menoleh.

“Enggak pak..iseng saja ......... Maaf...sekalian terima kasih. Mudah-mudahan lain kali kita bisa ketemu di tempat dan waktu yang sama..........hehehe, “ kata Jon Balekon. Ia lalu beranjak ke luar toilet. Lega banget dia. Lega bisa pipis, lega bisa ngeledek, dan lega bisa menyimpulkan filosofi ‘lega pipis’.

Bogor, 28-3-2015
(SSJB-1/19951224-20150328/kompasiana/ cermin)

Sumber foto : merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun