Hai cinta kenapa engkau cengeng ?
Masih jadi senimankah kamu,
sehingga hari-harimu habis dimabok impian otak kanan
seperti dunia ini hanya berisi yang galau-sendu saja ?.
Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum mafhumkah kamu,
cerita romeo-yuliet adalah cinta tanpa logika
seperti dunia hanya milik mereka berdua saja ?
Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum sadarkah kamu
kalau kini bukan lagi “belah dadaku agar kau tahu isi hatiku”
tapi berganti jadi “bukalah bajuku agar tahu tampilan dadaku “ ?
Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih tegarkah hatimu
ketika beberapa tahun di pelaminan cintamu digombali
atau kau sendiri menggombali cintamu ?.
Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum pahamkah kamu,
ketika cinta tidak lagi turut kata hati
tapi berganti jadi turut negosiasi dan kompensasi ?
Hai cinta, jangan cengenglah !
Bogor 5/3/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H