Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hai Puisi, Kenapa Mbulet Saja ?

5 Maret 2015   23:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai puisi,
kenapa hanya untuk mengatakan yang indah saja
engkau mesti berputar-putar ?
Katakan saja “indah” !.
Biar tiap pembaca menterjemahkannya.

Hai puisi,
kenapa hanya untuk mengatakan yang cantik saja
engkau mesti pakai kata bidadari yang belum pernah kau lihat ?
Katakan saja cantik !
Biar tiap pembaca mengartikannya.

Hai puisi,
kenapa hanya untuk mengatakan “aku cinta kamu”
engkau mesti pakai kata berbunga ?
Katakan saja “aku cinta kamu”
Biar tiap pembaca menafsirkannya

Hai puisi,
kenapa hanya kau ungkap soal keindahan dan cinta asmara saja ?
Buka mata hatimu
banyak manusia terlantar di seputar kampung pembacamu
yang diperintah Tuhan untuk kau sampaikan
Biar tiap pembaca ikut menolongnya.

Bogor, 5/3/2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun