Ketika Simone Inzaghi ditunjuk menjadi pelatih Inter Milan diawal musim 2021-2022 menggantikan Antonio Conte yang baru saja mempersembahkan gelar juara Serie-A kepada klub sepakbola asal Kota Mode itu, mungkin banyak yang skeptis dan pesimis dengan kemampuan Inzaghi (termasuk fans Nerazzurri itu sendiri). Mereka pikir Inter akan lemah ditinggal Conte, serta duo senjata andalan: Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi.
Nyatanya hingga saat ini Inter masih berada di persaingan juara. Di kompetisi Serie-A pasukan Inzaghi memang berada diperingkat tiga klasemen sementara.
 Namun di pekan 13 kemarin mereka mampu memanfaatkan kesempatan. Ketika AC Milan tak dinyana takluk dari Fiorentina dengan skor 3-4, Inter pun bereaksi memberikan kekalahan perdana kepada Napoli musim ini via skor 3-2. Walhasil, jarak yang tadinya tujuh poin mampu dipangkas menjadi empat.Â
Sementara itu di kompetisi bergengsi Liga Champions musim ini, Inzaghi mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa diperbuat Conte selama dua musim di Inter, yakni: lolos dari babak penyisihan grup! Digaji mahal, Conte hanya mampu membawa La Beneamata berada diurutan tiga Grup F Liga Champions 2019-2020 (walaupun hikmahnya bisa sampai final Europe League). Musim 2021-22 lebih apes, Inter menjadi juru kunci Grup B!
Menang 2-0 atas Shakhtar Donetsk di pertandingan ke-5, membuat pasukan Inzaghi melenggang ke babak 16 besar bersama Real Madrid . Partai terakhir Grup D nanti hanya "formalitas" kedua klub untuk menentukan siapa yang jadi juara grup dan runner-up.Â
Well, perjalanan kompetisi masih panjang. Kita tunggu dan lihat saja racikan taktik Inzaghi sampai dimana mampu membawa Inter berprestasi musim ini. Untuk sementara mantan striker dan pelatih Lazio itu berhasil melewati kiprah Conte di Liga Champions.
(Bangka, 25 November 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H