Mohon tunggu...
Ilkhas Suharji
Ilkhas Suharji Mohon Tunggu... Administrasi - Pemuda Wonosobo yang mempunyai motto Progresif Kontributif dan Inspiratif

Bagaimana jika tangan dan lidah kita abadi?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dekatkan Tangan dengan Kepala-Mu

9 Maret 2019   09:03 Diperbarui: 9 Maret 2019   09:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SADAR

Pertama yang harus dilakukan adalah 'Sadar'. Sadar bahwa dirinya benar-benar ada, penting dan dibutuhkan. Sadar adalah wujud dari produk hati yang senantiasa berdzikir. Seorang tokoh filsafat eksistensialisme yang juga ahli Hermeneutika Jerman bernama Martin Heidegger mengatakan, bahwasannya manusia disebut sebagai 'Dasein' yang artinya 'Pengada'. Manusia itu ada, dan ia berhak membuat perubahan dengan berkreatifitas karena ia mempunyai sifat pengada. 

Menurutnya, kita tidak lagi seperti yang dikatakan Bapak filsafat modern Rene Descrates; 'Cogito Ergo Sum, aku berfikir maka aku ada', tetapi kita adalah mahluk yang 'Sum Ergo Cogito, aku ada maka aku berfikir'. Berfikir untuk apa? Tentu saja untuk membuat perubahan, membangun kondisi kekitaan kita dengan berkarya sekreatif mungkin, sepositif mungkin. Sebagai pelajar NU kita juga harus sadar bahwasannya kita itu spesial, karena kita selain kita belajar secara akademis ilmiah, tetapi kita tidak terlepas dari sufistik agamis pesantren. 

Kita adalah wujud dari perpaduan Al-qur'an dan Sains, sehingga kita mempunyai hal lebih yang tidak dipunyai pelajar seperti pada umumnya. Karena kita adalah sosok santri yang berilmu akademik ilmiah, atau sosok ilmuan akademik ilmiah yang berkepribadian santri.

FAHAM

Selanjutnya adalah faham, faham adalah produk fikiran (hasil bertafakur), dalam artian bahwasannya saat ini kita mempunyai peran penting dalam roda perjalanan NU ke depan. Kita juga harus faham apa yang bisa kita lakukan untuk sumbangsih tenaga dan fikiran kita demi kemajuan hidupnya Islam Nusantara sebagai solusi islam damai ala NU untuk dunia, yang merupakan perwujudan dari implementasi islam sebagai rahmatan lil 'alamin. 

Karena kita masih Pelajar dan muda maka kita juga harus faham, kita tidak bisa langsung masuk ke dalam sistem pengambil kebijakan, sehingga yang sangat mungkin bisa kita lakukan adalah berproduksi karya sekreatif yang kita bisa. Selalu belajar menggunakan prinsip 5W+1H+Pun (belajar apapun, dimanapun, kapanpun, dengan siapapun, tanpa alasan mengapapun, dan dengan cara bagaimanapun).

BERKARYA

Tahap selanjutnya adalah wujud dari melakukan amal shalih yaitu berkarya. Dalam kita berkarya kita sangat membutuhkan apa yang dinamakan kreatifitas. Lalu, apa itu kreatifitas? Kretifitas ialah "Sifat dari seseorang yang mampu berfikir berbeda sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru ataupun memperbaharui sesuatu yang lama, yang akan bermanfaat untuk kehidupan seseorang, kreatifitas dapat dikembangkan melalui edukasi ataupun dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan pendidikan ataupun kegiatan di luar pendidikan."

Contoh kreatifitas yang bisa dilakukan pelajar NU:

- Sebagai penulis misalnya, mengapa tidak menulis hal-hal yang membuat NU dan islam nusantara bisa lebih dikenal oleh dunia.

- Novelis, bagaimana kalau menulis cerita yang mengisahkan tokoh-tokoh NU dan mengemas romantisme cinta IPNU dengan IPPNU misalnya.

- Blogger / Netizen, memanfaatkan media sosial yang menghubungkan internet dengan mendiskusikan ke-NU-an, menjadikan internet sebagai media promosi atau pengkajian dan dakwah NU.

- Tokoh: Duta Wisata, Ketua Osis dll, menjadikan diri sebagai uswatun khasanah dari individu ideal dalam visi islam nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun