Bila nanti kau akan mati,
Tengoklah sejenak jejak lama yang kelam,
Diam perlahan ribut dalam kelabu
Mati sudah bukan lagi hal bersyarat
Dengan dusta aku berjalan lelah
Pada genangan yang sudah lalu
Tentang raja yang mempersembahkan Taj
Pada istri yang dirasanya mulia
Meninggalkan dunia dengan ribuan kenangan
Jalan perlahan mengabur di mata tua
Indahnya melayang dari satu titik jingga
Kalau saja kau perempuan dengan sejuta cinta
Aku hanya akan memelukmu, mesra
"Surga mungkin tak seindah yang kukira bila itu tanpamu"
"Ini rindu dengan tiga mata pisau tajam, kau jamah, kau luka, kau diam, kau mati"
"...Dari sudut gelapku, kupersembahkan anagram tak sempurna..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H