Mohon tunggu...
Fuad Hasan
Fuad Hasan Mohon Tunggu... -

pembaca yang baik adalah mereka yang menghargai setiap tulisan orang lain, walau itu kritik atau pujian,\r\n\r\nhttp://www.privatesastra.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

JanjI Hitamkuu

1 Juli 2011   08:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:01 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila nanti kau akan mati,
Tengoklah sejenak jejak lama yang kelam,
Diam perlahan ribut dalam kelabu
Mati sudah bukan lagi hal bersyarat

Dengan dusta aku berjalan lelah
Pada genangan yang sudah lalu
Tentang raja yang mempersembahkan Taj
Pada istri yang dirasanya mulia
Meninggalkan dunia dengan ribuan kenangan

Jalan perlahan mengabur di mata tua
Indahnya melayang dari satu titik jingga
Kalau saja kau perempuan dengan sejuta cinta
Aku hanya akan memelukmu, mesra

"Surga mungkin tak seindah yang kukira bila itu tanpamu"
"Ini rindu dengan tiga mata pisau tajam, kau jamah, kau luka, kau diam, kau mati"

"...Dari sudut gelapku, kupersembahkan anagram tak sempurna..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun