Indonesia kaya akan tradisi dan budaya yang beragam, termasuk dalam hal kepercayaan dan budaya Jawa. Salah satu yang menarik perhatian adalah konsep "Weton Tulang Wangi". Istilah ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan tetapi juga mencakup aspek astrologi dalam budaya Jawa.
Apa itu Weton Tulang Wangi?
Weton Tulang Wangi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kepercayaan Jawa yang menghubungkan hari kelahiran seseorang dengan elemen hari dalam kalender Jawa, yaitu pasaran dan weton. Pasaran adalah salah satu dari lima hari dalam satu siklus Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon), sedangkan weton adalah hasil kombinasi dari pasaran dan neptu.
Makna Weton Tulang Wangi
Konsep Weton Tulang Wangi diyakini memiliki pengaruh dalam menentukan sifat, kepribadian, dan nasib seseorang. Kombinasi antara pasaran dan weton dianggap mempengaruhi energi yang membawa keberuntungan atau kesialan dalam kehidupan individu tersebut. Orang-orang Jawa seringkali menyebut weton tulang wangi di sukai mahluk halus karena memiliki bau harum.
Apa saja weton tulang wangi?
Ada 11 weton yang sering dikaitkan memiliki watak tulang wangi. Meski hanya disebut 11 weton, bukan berarti orang yang lahir weton berbeda memiliki karakter Tulang Wangi.
- Senin Kliwon
- Senin Wage
- Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon
- Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage
- Sabtu Legi
- Minggu Pon
- Minggu Kliwon
Namun beberapa sumber dari orang kuno menjelaskan bahwa ada 35 jenis watak weton tulang wangi yang dapat di bentuk dari kombinasi pasaran dan neptu:
1.Legi: Weton ini terbentuk jika neptu adalah 5, 10, 15, 20, 25, atau 30.
2.Pahing: Terjadi jika neptu adalah 6, 11, 16, 21, atau 26.
3.Pon: Weton ini muncul jika neptu adalah 7, 12, 17, 22, atau 27