PEMBUKTIAN KEBERADAAN TENTANG KONSEP TUHAN
PEMULIS: Lalu Ferdi Alamsyah
Dalam pembahasaan tentang keberadaan yang berdasarkan dalam sifat definisi bahwasannya. keberadaan ialah sebuah konsep yang "ada" dalam diri  manusia  merajut dalam ranah ruang lingkup penciptaan gagasan manusia di ranah Filsafat.
Pembahasaan ini saya sebagai penulis akan berusaha mempersatukan konsep ada dengan konsep adanya Tuhan. Beberapa pernyataan sejarah juga pernah di singgung oleh seorang filsuf besar yang bersanama Karl Marx yang mengatakan bahwa: "Setiap orang yang percaya kepada Tuhan pasti memiliki kelainan mental". sehingga terdapat pemikiran yang salah. Bahkan, hal ini juga penah di bahas oleh Sigmund Freud menyatakan "kalau orang yang percaya adanya Tuhan atau Pencipta adalah orang yang mengalami ilusi semata serta memilih mempercayai hal hasrat keinginan"
Maka untuk itu konsep keberadaan tuhan apakah hanya terbatas dalam ruang lingkup teks semata ?. Tentu sebagai pelajar Filsafat hal ini tertolak secara mentah, karena tidak menggunakan rasional dalam memahami konsep tersebut.
Keberadaan tentang konsep tuhan tentuya akan merujuk pada sebuah kepercayaan yang paling terdalam terhadap diri manusia, apalagi konsep itu sudah menjadi doktrin di tengah masyarakat, maka konsep yang berlandasan rasional akan sulit diterima. Pembahasaan tentang "ada" merupakan sebuah pembahasaan yang harus diterapkan dan didiskusikan dikalangan mahasiswa serta Organisasi Masyarakat. karena segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan patut harus kita tuntut dalam segi pertanyaan.Â
Maka untuk menjelaskan tentang "ada" akan menimbulkan sebuah sekte-sekte kebaruan yang berupa landasan ilmu pengetahuan, yang lebih tepatnya mengkaji segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan itu sendiri, Dalam hal ini tentunya atas dasar yang lebih mendasar akan dapat terjawab dengan struktural landasan pengambilan hukum seperti Al-Qur'an,Hadits, Ijma dan Qiyas.
Ketepatan dalam berargumentasi, untuk menjelaskan yang hal diciptakan oleh Tuhan, maka harus ditegaskan pada pertanyaan yang mencakup ranah metafisik mendasar; Mengapa sesuatu itu "ada'' dan bukan sebaliknya ? ini pertanyaan dasar mengenai " mengapa kita disini" mengapa dunia disini, dan mengapa alam semesta ini "ada" dan bukan sebaliknya?. menjawab pertanyaan seperti ini dalam ranah teolog mengatakan; manusia sebenarnya tidak bertanya tentang Tuhan.
Mempertimbangkan pernyataan diatas, maka ada 4 landasan dapat menjawab mengapa sesuatu itu menjadi "ada" dianatanya:
1. Realitas hanyalah ilusiÂ
2. Realitas tercipta dengan sendirinyaÂ