Mohon tunggu...
Rochani Sastra Adiguna
Rochani Sastra Adiguna Mohon Tunggu... wiraswasta -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siapakah Pewaris Tahta Kerajaan Hastina?

20 November 2012   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:00 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

SIAPAKAH PEMILIK TAHTA HASTINA ?

Prabu Santanu Rajamuda Hastina

Meskipun Santanu adalah raja besar, dalam sebuah dinasti kekaisaran maka kedudukan isteri lebih tinggi dari suami.Dewi Ganggawati yang bidadari sangat egois dan Narsis, dari malam pangantin sampai beberapa tahun menikah, sang isteri selalu menolak ML , setiap kali sang suami mendekati dan merayu isterinya, selalu kecewa karena menolak untuk digauli.Kemudian sang suami memberanikan diri menegur isterinya, “ dindaku sayang, mengapa dikau selalu menolak, setiap kali aku menginginkan buaian cintamu…”.


Dan akhirnya dewi Ganggawati membuat sebuah kesepakatan “ kakanda Prabu, aku mau menuruti keinginanmu , asalkan, jika punya anak harus di buang ke sungai. Aku tidak ingin cinta kita direpotkan oleh anak …” Santanu, tanpa pikir panjang menyetujui permintaan isterinya.


Alkisah pada kelahiran anak pertama, sang Prabu merasa gembira mempunyai bayi yang lahir lakilaki, ia calon sebagai pewaris tahtanya. Ketika sang isitri melihat bayi itu ditimangtimangnya, maka segera menyuruh sang suami agar melemparkannya ke sungai. Sang bayi yang tak bersalah itu di buang ke sungai, dan itu dilakukan oleh sang Prabu Santanu, setiap kali Dewi Gangga melahirkan, hingga delapan kali.


Namun pada kelahiran bayi berikutnya, Prabu Santanu hatinya bimbang, dan akhirnya membatalkan untuk membunuh bayi yang ke Sembilan. Karena sang Prabu Santanu mengingkari janjinya, sang Bathari Ganggawati meninggalkan suaminya dan kembali ke Kahyangan. Dari peristiwa tersebut, untuk kemudian hari, sungai itu diberi nama sungai Gangga.


Suatu hari sang Prabu dengan seorang bayinya yang terus menerus menangis, dan tak seorang wanitapun mampu untuk menyusuinya. Sebab setiap wanita yang habis menyusui bayi tersebut, terus meninggal. Akhirnya Prabu Santanu membuat sayembara, siapapun wanita yang mau menyusui anaknya, ia diangkat jadi permaisuri.



Tetapi semua wanitanya mengungsi karena ketakutan, meskipun bakal diangkat menjadi sang Permaisuri..Ternyata penyebabnya adalah sang jabang bayi itu sejak lahir belum diberi nama, maka sejak kejadian yang terakhir, sang Prabu memberi nama Dewabrata atau Jahnawisuta atau sang Ganggaya.

DEWABRATA PEWARIS TAHTA HASTINA

Dalam versi Mahabarata bahwa Dewabrata ketika bayi dibawa oleh ibunya ke Kahyangan, namun dalam versi wiracarita, Dewabrata diasuh oleh ayahnya hingga dewasa. Ia mengetahui bahwa ayahnya sendirian , ibunya sudah kembali ke kahyangan. Sedangkan ibunya yang kedua bernama dewi Setyawati yang juga bernama Durgandini, dari kerajaan Wiratha putri Prabu Basukiswara.


Dewabrata diberitahu oleh ayahnya, bahwa dulu ketika ia masih bayi, sang ayah berusaha mencarikan ibu yang mampu mengasuhnya. Dalam sayembara tersebut sang ayah memenangkannya, namun hingga dewasa sang ibu ( Dewi Durgandini ) tidak mau diboyong ke Kerajaan, alasannya menunggu kalau Dewabrata sudah dewasa.


Demi baktinya kepada orang tua, maka Raden Dewabrata segera menemui ibunya di kerajaan Wiratha, dan berhasil menemuinya calon ibunya.


" Duh kanjeng ibu, saya datang menghadap."

Dewabrata seraya memberikan sembah sungkem pada sang ibu. Dalam hati dewi Durgandini ketika memperhatikan wajah Dewabrata , teringat akan Prabu Santanu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun