Tak dipungkiri lagi saat ini hampir seluruh sektor pendidikan di Indonesia mengalami dampak yang serius terhadap adanya gelombang arus modernisasi yang hadir. Pergerakan yang masif, dan tak adanya upaya yang serius dari pemerintahan Indonesia dalam melewati arus modernisasi Indonesia merupakan permasalahan yang  besar, perlahan-lahan pelestarian budaya yang ada di Indonesia, terutama di dunia pendidikan semakin memudar dan menghilang.Â
Banyak orang yang menganggap modernisasi bukanlah hal yang buruk, adalah hal yang benar jika modernisasi tersebut dilakukan secara seimbang dengan tetap melaksanakan pendidikan berbasis kearifan lokal. Tetapi mayoritas pelaku pendidikan yang ada di Indonesia tidak melakukannya dengan seimbang dan cenderung untuk meninggalkan atau melepas budaya lokalnya sendiri.
Dengan hal ini, adanya pendidikan yang mewariskan atau mengimplementasikan budaya budaya lokal merupakan akar dari sebuah obat itu sendiri, secara harfiah pendidikan berbasis kearifan lokal itu sendiri merupakan pengajaran sekolah dengan integritas berbasis nilai-nilai budaya, juga nilai-nilai yang memuat lokalan budaya ke dalam kurikulum pendidikan.Â
Dengan hal itu, Indonesia sendiri tidak akan kehilangan budaya sebagai jati dirinya, namun tidak jarang pula ada yang bertolak belakang terhadap pendidikan sub kultural itu sendiri. Pemisalan  adanya pembelajaran di Daerah Khusus Jakarta, PLBJ Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta, pelayaran tersebut memuat pokok pokok kultural tentang Daerah Jakarta. Dari mulai folklor, tarian daerah, baju daerah, lagu daerah, sampai pendidikan tentang lingkungan Jakarta (contohnya adalah tentang PDAM khusus jakarta, dan instansi-instansi yang khusus ada di Jakarta saja.) pembelajaran tersebut dapat dikatakan menjadi pelestarian budaya.
Maka dari itu pendidikan yang bersifat atau yang menjunjung nilai kebudayaan kini sangatlah diapresiasi, karena tak malu untuk menyambung budaya warisan sendiri maupun menjadi bagian dari penerus cagar budaya itu sendiri, dengan tak menghilangkan eksistensi budaya itu sendiri juga memungkinkan siswa untuk mengenal dan mencintai budayanya sendiri, memahami warisannya sendiri dan menjembatani kap antara tradisi dan inovasi dalam sebuah proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H