"Assalamualaikum," ucap Salsa sambil masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan apakah salamnya dijawab atau tidak.
"Masih sibuk, nak?" Ayah berkata sambil memandang anaknya yang duduk di ruang tengah.Â
Salsa anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Kakaknya yang paling besar bekerja di kota Batam, adiknya masih duduk di kelas X sekolah menengah atas.
"Iya, Yah", Salsa menjawab sambil memandang ayahnya dengan tersenyum.
Ayah dan ibunya duduk di samping anaknya sambil.
"Bagaimana khabarnya Andri, Nak? Kenapa Andri sudah satu bulan tidak ada khabar?" Tanya ayah terus memandang Salsa
Andri adalah teman dekat Salsa sejak duduk di bangku SMA, Andri pemuda yang baik, setamat SMA Salsa melanjutkan ke jenjang S1 sedangkan Andri memutuskan untuk pergi merantau ke Jakarta dan bekerja.
Teringat dalam ingatan Salsa waktu Andri tanpa sepengetahuannya, saat itu Salsa yang masih duduk di semester  tujuh. Andri datang menemui ke dua orang tuanya. dan meminta kedua orang tua Salsa untuk mengizinkan Salsa menjadi istrinya kelak. Walaupun kedua orang tua Salsa kaget dengan yang dikatakan Andri, tetapi ayah dan ibunya dapat melihat kesungguhan Andri untuk  melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sekalian ia memberitahukan kepada kedua orang tua Salsa tentang keberangkatannya untuk magang kerja di Jepang selama 2 tahun. Andri lulus test untuk magang kerja ke Jepang.
Semula ayah dan ibunya tidak percaya, mana mungkin, Salsa kan masih kuliah, Andri dan Salsa juga berteman baik.
Andri mampu menyakinkan kedua orang tua  Salsa bahwa ia bersedia menunggu sampai Salsa tamat kuliah nanti, kalau pun Salsa ingin bekerja ia pun akan siap menunggu. Andri menginginkan kedua orang tua Salsa merestui hubungan mereka.
Akhirnya kedua orang tua Salsa merestui dan mengatakan kalau memang berjodoh, kami sebagai orang tua tidak akan menghalanginya. semua itu sudah menjadi takdir dan ketetapan dari-Nya.