Mohon tunggu...
Sasra Ermida
Sasra Ermida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Melupakan Sejarah

21 Mei 2023   20:37 Diperbarui: 21 Mei 2023   20:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang sejarah, maka pada hakikatnya kita berbicara tentang kejadian  masa lampau.  Sebagai suatu bangsa kita juga mempunya sejarah  nasional. Mata pelajaran Sejarah merupakan  mata pelajaran yang diajarkan di sekolah/madrasah. 

Seringkali muncul keluhan dari siswa disekolah/madrasah bahwa mata pelajaran sejarah itu membosankan, karena banyak fakta-fakta, tahun-tahun, tokoh-tokoh dan sebagainya  yang harus dihafalkan, serta merupakan peristiwa masa lampau yang bercerita ibarat dongeng yang mampu meninabobokan siswa dalam proses belajar di kelas.Sebagai peristiwa yang telah lampau tentu sejarah dianggap siswa sebagai hal yang membosankan, hal yang tidak up to date. 

guru di sekolah/madrasah memiliki tugas dan tanggungjawab terhadap menurunnya minat siswa dalam  mata pelajaran sejarah. Guru adalah tenaga profesional  termasuk guru sejarah. Guru sebagai tenaga profeional memiliki pemahaman yang cukup tentang hal-hal menyangkut sejarah. yang akan disampaikan kepada siswa di sekolah/madrasah. 

Dalam kegiatan belajar mengajar sejarah seorang guru harus mampu menciptakan suatu lingkungan yang memberi peluang terjadinya proses belajar mengajar yang aktif.  Dengan cara begitu siswa akan memahami sejarah secara benar dan tidak hanya bisa menghafal fakta sejarah. Pendekatan tersebut  memerlukan konsep metode yang bervariasi yang berarti bahwa siswa akan memperoleh  hasil dari belajar sejarah bukan sekedar menerima pemberian pengertian atau fakta dari guru yang harus dihafalkan.

Hasil belajar yang dimaksud adalah terjadinya perubahan dalam cara berfikir, merasakan sehingga  siswa mampu untuk berbuat setelah mendapat pengalaman dalam proses belajar mengajar. Belajar sejarah pada dasarnya belajar tingkah laku manusia di masa lampau, tentang kesuksesan, kegagalan  dan  tentang bagaimana mereka dapat mempertahankan . sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat  oleh manusia.

Dari pendapat di atas kita bisa melihat bahwa apa yang telah difikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya. Sejarah mengenal fase-fase atau tahap-tahap tertentu di mana tiap tahap itu akan lahir tokoh-tokoh , dan setiap tokoh-tokoh yang  lahir dalam sejarah itu mendapat tugas --tugas tertentu pula. Belajarlah dari sejarah agar kita lebih bijaksana pada masa yang akan datang. Sebagai contoh  peristiwa pada masa Kolonial, Pergerakan Nasional dengan berbagai organisasi pergerakan, Sumpah Pemuda, Proklamasi,

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan, dan  lain sebagainya yang merupakan  konsep-konsep yang di bangun dari peristiwa-peristiwa sejarah.  Lihatlah Bung Karno dan Bung Hatta  atas nama bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, selama hidup Bung Karno dan Bung Hatta telah berjuang untuk membebaskan tanah air dan bangsanya dari belenggu penjajahan asing.. Kemudian keesok harinya telah terpilih  sebagai presiden pertama  Republik Indonesia.

Bung Karno dan Bung Hatta tidak saja berjuang melainkan juga memberikan ide-ide besar dan konsep-konsep pemikiran bagi lahirnya negara baru yang bebas dan merdeka dari penjajahan asing.  Tanpa saham dan sumbangan Bung Karno dan Bung Hatta tidak mungkin bangsa Indonesia akan mengalami keadaan  seperti sekarang ini. 

Sejak itu  ujian dan cobaan datang bertubi-tubi  dari luar berupa Agresi militer Belanda 1 dan 11. Pada waktu Yogyakarta sebagai ibu kota RI diduduki Belanda, Bung Karno bersama-sama dengan  para pemimpin lainnya ditangkap serta diasingkan  mula-mula ke Brastagi, Prapat kemudian ke Bangka.

Berkat perjuangan gerilya rakyat  dan perjuangan diplomasi maka tercapailah persetujuan Indonesia- Belanda, Bung Karno bersama pemimpin lainnya di kembalikan  ke Yogyakarta. Tokoh Sudirman  pada agresi Belanda II  patut diteladani cinta terhadap tanah air walaupun dalam keadaan sakit tetap berjuang membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah saat memimpin perang gerilya. Kendatipun kemerdekaan telah tercapai tidak berarti bahwa perjuangan kita sebagai bangsa telah berakhir,  kemerdekaan bukan berarti bebas untuk berbuat semau kita tetapi untuk terus berjuang pantang mundur sampai cita-cita dan tujuan tercapai. Banyak siswa di sekolah/madrasah yang  tidak   mengenal .sosok pahlawan bangsa, tidak mengetahui kapan hari kemerdekaan bangsa Indonesia serta tidak hafal dengan bunyi Pancasila, sungguh memprihatinkan.

Kita belajar sejarah untuk lebih bijaksana pada masa yang akan datang. Belajarlah dari sejarah  bahwa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa itu hal yang sangat penting supaya bangsa kita tidak mudah dijajah oleh bangsa asing,  Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan  masa lalunya.   Apa yang telah kita pelajari di sekolah/madrasah dalam  mata pelajaran  sejarah bisa di ambil hikmahnya serta bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya,  dan melahirkan tokoh-tokoh yang bisa membanggakan bangsa dan negara dengan mengisi kemerdekaan ini sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang merupakan peran generasi muda dalam rangka bela negara. Kalau para pahlawan telah  berjuang membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan,  tugas generasi muda sekarang  melanjutkanperjuangan mereka dengan mengisi kemerdekaan ini di berbagai bidang keilmuan sesuai dengan minat dan pengabdian kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun