Pada dekade akhir 1980-an hingga awal 2000-an, para pencinta musik di Indonesia diramaikan oleh munculnya genre baru dalam dunia permusikan, yaitu grup vokal atau bisa disebut juga sebagai boy band.
Konsep dari genre ini cukup sederhana, yaitu sekelompok individu (biasanya 4-6 orang) yang memiliki suara emas dan kemampuan koreografi diatas rata-hata, kemampuan menari di atas panggung bisa jadi nilai tambah bagi karir mereka dalam jangka panjang.
Sebenarnya, genre ini sudah muncul sejak tahun 1960-an, melalui munculnya Jackson Five (meski belum ada media yang menyebutnya sebagai boy band) yang melejitkan nama Michael Jackson sebelum berkarir sebagai penyanyi solo.
Gelombang kesuksesan genre Boy Band baru terjadi setelah rilis lagu dari New Kids On The Block berjudul Be My Girl pada tahun 1986. Kesuksesan boy band yang digawangi oleh Jonathan Knight, Jordan Knight, Joey McIntyre, Donnie Wahlberg, dan Danny Wood menginspirasi munculnya berbagai boy band sepanjang tahun 1980-awal 2000-an.
Nama-nama seperti Boyzone, Take That, Five, NSYNC, Backstreet Boys, Westlife, hingga Blue, mewarnai persaingan serius di industri musik boy band pada dekade. Popularitas para boy band tersebut bisa dikatakan bisa menyaingi grup-grup band rock yang berjaya sejak 1970-an, terutama di kalangan para remaja putri. Banyak majalah remaja Indonesia pada masa itu tak luput untuk membahas para boy band yang sedang naik daun.
Sayang sekali, popularitas boy band di negeri barat menurun pada dekade awal 2000-an, bahkan ada yang mulai memutuskan bubar atau hiatus (istirahat) dalam waktu yang lama, dikarenakan banyak tokoh kunci dari boy band tersebut memilih untuk bersolo karir seperti Justin Timberlake (NSYNC), Robbie Williams (Take That), Ronan Keating (Boyzone), hingga Shane Filan (Westlife).
Kehadiran boy band Asia yang diawali oleh kesuksesan F4 dari Taiwan semakin menenggelamkan para boy band tersebut, karena gelombang pasang lahirnya boy band berpindah ke negara tetangganya seperti Korea Selatan.
Pada awal dekade 2010-an, melalui kesuksesannya di kompetisi pencarian bakat X-Factor UK, One Direction menggebrak kembali pasar boy band di Eropa dan Amerika dengan munculnya single What Makes You Beautiful, History, Story of My Life, Drag Me Down, dan banyak lagi. Kehadiran One Direction disebut sebagai kebangkitan kembali boy band barat yang tenggelam oleh gelombang kemunculan banyak boy band dari Korea Selatan
Namun sama seperti kompatriot mereka sesama boy band lainnya, 1D, sapaan akrab mereka juga ikut mengalami perpecahan dengan keluarnya Zayn Malik yang memutuskan bersolo karir (Louis Tomlinson juga mengikuti jejak Zayn Malik untuk bersolo karir, namun masih terdaftar aktif sebagai anggota 1D). Namun ketidakhadiran Zayn Malik membuat mereka memutuskan untuk hiatus sejak 2016.
Generasi-generasi yang dibesarkan pada periode 1990-an, seperti kakak perempuan penulis, tentu memiliki ingatan yang kuat tentang kehadiran boy band dari barat ini. Boy band seperti Backstreet Boys dan Westlife masih rutin menyelenggarakan konser di negara-negara Asia, seperti Indonesia untuk menyegarkan kembali ingatan para fans nya disana.
Bagi penulis, kehadiran Boyzone, Westlife, atau NKOTB biarlah menjadi kenangan indah bagi para penikmatnya. Pahit sekali untuk dikatakan, bahwa dunia musik di negara-negara barat tumbuh dan berubah sangat cepat, sehingga kesuksesan boy band dari sana mungkin hanya tinggal kenangan, belum lagi pasar andalan mereka di Asia, telah direbut oleh para boy band dari Korea Selatan yang jumlahnya banyak betul itu.
