Mohon tunggu...
Sasmita Maulidiyah
Sasmita Maulidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tahun 2023 Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Saya menyukai sepakbola namun juga suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Indonesia Menjadi Lumbung Padi Asia Tenggara, Mungkinkah?

13 Juni 2024   06:01 Diperbarui: 13 Juni 2024   06:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Tanggal 14 Juni diperingati sebagai Hari Krida Pertanian di Indonesia. Hari Krida Pertanian sendiri diperingati sebagai bentuk rasa syukur dan kebanggan bagi para petani, peternak, pengusaha, dan pegawai yang bergerak dalam sektor pertanian. Para masyarakat tersebut sudah bersusah payah bercocok tanam dan menunggu hasil panen dengan penuh antusias.

        Berdasarkan data FAO,  produsen pangan terbesar dunia, tahun 2021 pada biji-bijian, daging, sayur mayur, dan buah-buahan. Produsen pangan terbesar di dunia adalah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Sementara itu, Indonesia masih menjadi salah satu dari 20 negara produsen pangan terbesar di dunia.

       Produksi pertanian merupakan sumber pangan utama  bagi masyarakat Indonesia. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, produksi pertanian yang efisien dan berkelanjutan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan negara. Selain itu, produksi pertanian harus menjamin ketahanan pangan yang stabil dan berkelanjutan, mengurangi risiko kelaparan, dan meningkatkan ketahanan pangan.

        Produksi padi Indonesia tingkat provinsi mengalami fluktuasi naik turun pada tahun 2020, 2021, dan 2022. Tiga provinsi penghasil beras terbesar  di Indonesia adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang menyumbang lebih dari 50% total produksi beras Indonesia.

       Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang diberkahi dengan iklim yang sangat mendukung dan lembah Sungai Chao Phraya yang subur, menjadikannya wilayah penghasil beras di Asia Tenggara. Di samping itu, negara Thailand dijuluki sebagai lumbung padi asia Tenggara karena memiliki sektor pertanian unggul secara turun temurun namun tetap mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk bercocok tanam.

       Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah dibandingkan negara Thailand. Hal ini bukan berarti tidak mungkin bagi Indonesia untuk menjadi lumbung padi Asia Tenggara. Sumber daya alam yang melimpah juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang dapat mengolahnya dengan tepat. Sumber daya manusia di Indonesia tidak boleh ketinggalan zaman, harus dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengelola sumber daya alam di sekitarnya. Hal ini juga berlaku dalam hal bercocok tanam, Menggunakan teknologi terkini dapat menghemat waktu dan memperbanyak hasil produksi sehingga Indonesia dapat menjadi negara penghasil beras terbanyak di Asia Tenggara. Para Petani harus dibimbing oleh pihak yang lebih menguasai teknologi pertanian tentang cara penggunaan teknologi untuk bercocok tanam, karena tidak semua petani menguasai kecanggihan teknologi. Peran dari berbagai pihak, mulai dari petani, pemerintah, dan pengusaha di sektor pertanian sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi Asia Tenggara.

REFERENSI :

Busrowi, M. (2020). Peradaban Thailand. Alprin.

Hanani, N., Toiba, H., Asmara, R., Nugroho, T. W., Andajani, T. K., Nugroho, C. P., ... & Andrianto, B. (2023). Pengantar ekonomi pertanian. Universitas Brawijaya Press.

Penulis : Sasmita Maulidiyah (413231057)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun