Mojokerto, 5 September 2024 -- Desa Kebontunggul, dengan pesona Wisata Lembah Mbencirang, baru saja menyelenggarakan pelatihan produksi konten audio visual yang sangat penting untuk meningkatkan daya tarik pariwisata. Dukungan dari Hibah DRTPM dan keterlibatan akademisi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menjadi sinergi yang patut dicontoh. Ini bukan sekadar pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mengangkat potensi wisata desa agar lebih dikenal.Â
Pelatihan ini menargetkan warga desa, terutama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), untuk mengasah keterampilan dalam menciptakan konten menarik di media sosial. Seperti yang diungkapkan oleh Alvin Syafril Agatha, salah satu pengajar, tujuan utama adalah membantu masyarakat mempromosikan keindahan Lembah Mbencirang secara efektif. Ini adalah langkah yang sangat relevan di era digital, di mana citra visual dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Acara yang diadakan di Balai Pendopo Wisata Lembah Mbencirang ini tidak hanya meliputi teknik pengambilan gambar, penyuntingan video, dan teknik pergerakan kamera, tetapi juga mendalami aspek eksposur foto seperti ISO, aperture, dan shutter speed. Selain itu, peserta juga dilatih dalam penggunaan Canva untuk desain grafis, pembuatan copywriting yang menarik untuk caption Instagram, serta pengembangan konsep cerita untuk video promosi wisata. Pengetahuan ini adalah bekal berharga yang akan memperkuat kemampuan peserta dalam menghasilkan konten berkualitas.Â
 Kegiatan yang dilaksanakan mulai Juni hingga November mendatang ini juga tidak terlepas dari peran aktif enam mahasiswa Untag Surabaya, yakni Sasmita Aprilia Putri, Yosefina Delong Jawa Weking, Dewo Adji Suryo Kusumo, Alvin Syafril Agatha, Angelia Brigita Maharani, dan Dinda Sabila, yang turut memberikan sumbangsih ilmunya kepada pengelola Lembah Mbencirang. Dosen pembimbing, Muchamad Rizqi, S.I Kom., M Med.Kom, juga berperan penting dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa selama pelatihan.
Hasil dari pelatihan ini sudah mulai terlihat dengan munculnya beberapa video promosi yang dapat meningkatkan visibilitas potensi wisata desa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan keterampilan yang tepat, Desa Kebontunggul dapat menarik lebih banyak wisatawan. Kepala Desa Kebontunggul, Siandi, SH., MM., MH, menuturkan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya kegiatan abdimas dari Untag Surabaya melalui Hibah DRTPM tersebut. "Adanya kegiatan ini sangat membantu kami dalam mengenalkan Wisata Lembah Mbencirang kepada masyarakat lebih luas lagi dan tentunya kami menaruh harapan melalui kolaborasi ini bisa mendatangkan dampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa Kebontunggul ini," tutur Siandi. Ke depan, kegiatan pelatihan harus terus dilakukan untuk memastikan masyarakat mampu memproduksi konten yang berkualitas dan menarik. Desa Kebontunggul dan Lembah Mbencirang memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Dengan upaya bersama, kita dapat berharap masyarakat akan mendapatkan manfaat ekonomi jangka panjang dari sektor pariwisata yang kompetitif ini.
Kesimpulan
Optimalisasi website dan Instagram melalui produksi konten audio visual adalah langkah cerdas dalam mempromosikan potensi pariwisata Desa Kebontunggul. KKN MBKM menjadi wadah sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa, menghadirkan manfaat bagi kedua belah pihak. Dengan konsistensi dan dukungan yang berkelanjutan, Desa Kebontunggul dapat menjelma menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi strategis dapat membawa perubahan signifikan bagi pengembangan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H