Mohon tunggu...
Sazkia
Sazkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, Saya Sazkia. Hobi saya membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Memakai Huruf Serta Bahasa yang Benar, Yuk?

31 Maret 2023   14:12 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:18 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilihan kata bukanlah sekadar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai pemakainya.

Dapat membedakan kata-kata yang mirip dari ejaannya, menghindari penulisan kata sendiri, berhati-hati saat menggunakan kata-kata asing dan dapat membedakan kata-kata yang hampir identik. Sinonim tidak selalu memiliki distribusi lebih lanjut untuk saling melengkapi. Oleh karena itu, seorang penulis atau pembicara harus berhati-hati dalam memilih kata untuk disampaikan di antara banyak sinonim yang ada.

Dalam setiap huruf mengandung suatu fonem, dan fonem tersebut guna memberi tanda untuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya. Setiap aksara memiliki huruf dengan nilai bunyi berbeda.

Berikut ketentuan penggunaan huruf kapital atau miring:
- Huruf besar atau kapital digunakan sebagai huruf pertama dari sebuah kata di awal kalimat.
- Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kutipan langsung. - Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan agama, nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
- Nama buku, majalah atau surat kabar yang disebutkan dalam artikel, termasuk daftar pustaka, ditulis dengan huruf miring.
- Huruf miring digunakan untuk menekankan atau mendefinisikan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata dalam sebuah kalimat.
- Huruf miring digunakan untuk menulis kata atau ungkapan dalam bahasa lokal atau bahasa asing.

Bahasa Indonesia baku mengacu pada bahasa Indonesia yang digunakan dan dijadikan patokan penggunaan bahasa yang benar. Kata baku biasanya digunakan dalam kalimat formal atau bentuk baku bahasa baik lisan maupun tulisan. Dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata yang biasa digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sinkron menurut kaidah baku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun