Mohon tunggu...
Saskia Winanda
Saskia Winanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiwa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Esensi Ketupat: Tradisi Memperingati Idul Fitri yang Tak Tergantikan

14 April 2024   22:04 Diperbarui: 14 April 2024   22:17 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap tahun, masyarakat Indonesia dan beberapa negara lainnya memasuki bulan Ramadan dengan penuh semangat. Bulan yang penuh berkah ini tidak hanya ditandai dengan ibadah puasa, tetapi juga dengan berbagai tradisi khas, salah satunya adalah pembuatan dan konsumsi ketupat.

Ketupat, makanan yang terbuat dari beras yang dikemas dalam anyaman daun kelapa, memiliki esensi yang mendalam dalam budaya Indonesia. Sebagai simbol kesucian dan kebersamaan, ketupat menjadi bagian integral dari perayaan Idul Fitri. Meski sederhana, rasanya yang lezat dan kandungan gizinya menjadikannya favorit selama bulan Ramadan.

Seiring berjalannya waktu, esensi ketupat tetap tidak berubah meskipun tampilannya mengalami evolusi. Dulu, ketupat dibuat dengan cara tradisional, kini teknologi telah memudahkan proses pembuatannya. Meski begitu, proses pembuatan yang membutuhkan kesabaran dan keahlian tetap dijunjung tinggi untuk menjaga kualitas dan cita rasa autentik.

Tradisi memasak ketupat bersama keluarga dan tetangga juga menjadi momen yang dinanti-nanti setiap tahunnya. Hal ini tidak hanya mengajarkan tentang kebersamaan, tetapi juga mengenai keuletan dalam merawat tradisi leluhur.

Sebagai penutup Ramadan, ketupat menjadi lambang kemenangan dan harapan baru di hari raya Idul Fitri. Momen ini menjadi kesempatan untuk berkumpul, bermaaf-maafan, dan merayakan kebersamaan dengan orang-orang tercinta.

Seiring berjalannya waktu, esensi ketupat tetap menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga tradisi, nilai-nilai kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Meskipun dunia terus berubah, nilai-nilai ini tetap menjadi landasan kuat bagi masyarakat untuk terus mempertahankan dan menghargai tradisi ketupat yang telah ada selama berabad-abad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun