By: Saskia Putri Jenifa
Ilmu Komunikasi
Bekerja dengan mudah namun tetap memperoleh penghasilan yang terbilang tinggi merupakan dambaan hampir setiap orang. Apalagi di era modern seperti saat ini, ketatnya persaingan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai tentunya semakin membuat orang-orang terpacu untuk menciptakan berbagai jenis pekerjaan baru, salah satunya adalah digital nomad.
Digital nomad adalah salah satu jenis pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa terikat oleh ruang dan waktu. Ya, hanya dengan memanfaatkan media digital dan jaringan internet saja siapapun dapat bekerja, kapanpun dan dimanapun ia berada. Digital nomad atau biasa disebut pengusaha digital nomaden (berpindah-pindah) ini, biasanya bekerja secara independen dan fleksibel dengan jarak yang terbilang cukup jauh, tak jarang pula usahanya dijalankan di negara yang berbeda dengan yang ia tempati. Digital nomad dapat memantau dan mengerjakan berbagai usaha mereka kapan dan dimana saja karena mereka tidak harus terikat dengan spasial dan temporal yang menuntut mereka harus hadir untuk menyelesaikan pekerjaan.
Jenis usaha yang dibangun oleh para digital nomad ini seperti coffe shop, sarana travelling, restoran, atau menjadi enterpreneur digital dengan menjual buku, lukisan , seni rupa, dan website elektronik melalui jaringan internet. Tidak sedikit pula para pengusaha digital nomad yang memilih menjadi youtuber, influencer, admin online shop, traveller, dan penulis. Jenis pekerjaan yang mereka pilih bergantung pada minat dan passion yang dimiliki serta peluang keuntungan yang akan diperoleh.
Dewasa ini, digital nomad sangat ramai digandrungi oleh berbagai kalangan . Pensiunan, pengusaha, dewasa maupun remaja bisa dengan bebas berbisnis tanpa memandang usia, pendidikan maupun faktor lainnya. Digital nomad memang saat ini menjadi sebuah trend pekerjaan yang diminati masyarakat. Selain lebih mudah dan efisien, digital nomad juga tidak terlalu membutuhkan modal yang terlalu besar, namun modal juga dibutuhkan tergantung jenis usaha apa yang dipilih oleh pengembara usaha digital ini.
Wilayah pariwisata dan rekreasi seperti Bali, Raja Ampat, Borobudur dan Objek Pariwisata di Jakarta menjadi sasaran para pengusaha digital nomad. Berbagai pekerjaan yang dapat dilakukan melalui media digital dan internet mereka ciptakan untuk menopang kegiatan perekenomian dan sukses meraih keuntungan besar.
Seperti Shabrina Koeswologito contohnya, ia merupakan seorang travel blogger dari Indonesia yang saat ini menetap di kota New York. Shabrina memiliki sebuah website SlowTravelStory.com yang khusus cerita perjalanan yang bersifat jangka panjang. Ia sudah menciptakan guidebook "Bali From Locals" di Amazon.com. Shabrina juga berhasil memperoleh pengalaman dan penghasilan besar berkat usahanya dengan menjadi seorang digital nomad.
Karena pekerjaan ini sangat mudah dan cocok untuk berbagai kalangan terutama bagi millenials membuat digital nomad menjadi pekerjaan favorit dan sangat ditekuni saat ini. So, tunggu apalagi ayo tambah pengalamanmu dan kejar impianmu dengan digital nomad!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H