Jakarta - Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Pemberlakuan kebijakan physical distancing ini yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran dari rumah atau kuliah online.
Pembelajaran dari rumah atau kuliah online sudah berlangsung cukup lama dari awal tahun 2020 sampai saat ini dan telah dirasakan oleh banyaknya mahasiswa mahasiswi di seluruh bagian Indonesia. Tetapi sebagain dari mereka merasa bahwa kuliah secara online kurang efektif dalam penyampaian materi belajar yang ada. Hal itulah yang dirasakan oleh Anita salah satu mahasiswi UNPAM semester 4.
"Bosen mba kuliah online, dan saya juga merasa kalau kuliah online itu materi yang disampaikan dosen kurang bisa saya mengerti dan pahami". Ujar Anita Mahasiswi UNPAM, Kamis (03/06)
Lebih lanjut Anita menambahkan bahwa dirinya lebih memilih pembelajaran atau kuliah secara offline (tatap muka) karna merasa lebih efektif.
"Menurut saya si ya enakan kuliah offline mba. Kalo kuliah online tugas jadi numpuk dan kadang suka nganggu waktu kerja saya mba. Beda sama kuliah offline waktu belajarnya lebih teratur sesuai jadwal dan bisa juga tatap muka sama dosen jadi lebih bisa banyak bertanya sehingga paham dengan materi yang disampaikan". Ujar Anita lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H