Mohon tunggu...
Saskia Khairina
Saskia Khairina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia dari Soekarno sampai Joko Widodo

28 Oktober 2021   05:41 Diperbarui: 28 Oktober 2021   05:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

B.J Habibie memiliki gaya kepemimpinan yang dedikatif-Fasilitatif. B.J Habibie juga termasuk pemimpin yang demokratis dan juga mempunyai gaya kepemimpinan yang sangat liberal. Pada zaman ini kebebasan pers dibuka sehingga melahirkan demokrasi yang lebih besar. Tetapi Presiden B.J Habibie masih labil dalam mengambil keputusan.

  • Gaya Kepemimpinan K.H Abdurrahman Wahid (Gusdur)

Memiliki gaya kepemimpinan yang Responsif-Akomodatif, tidak pancasilais karena memihak kepada para kiyai, menjunjung tinggi plurarisme, dan melarang paham Marxisme-Leninisme.

  • Gaya Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya timur. Lama dalam mengambil keputusan tetapi jika sudah mengambil keputusan maka keputusan tersebut tidak akan berubah. Gagal dalam mengambil kepercayaan kepada rakyatnya dan hampir tidak mempunyai visi-misi. Gaya kepemimpinan megawati juga termasuk gaya kepemimpinan demokratis.

  • Gaya Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Kepemimpinan SBY termasuk kedalam kepemimpinan demokratis. SBY juga sangat menghargai pendapat orang lain, analis strateginya sangat tinggi, selalu devensif dalam hal kritikan, dan stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi semakin berkembang.

  • Gaya Kepemimpinan Joko Widodo

Gaya kepemimpinan Jokowi termasuk kedalam gaya kepemimpinan partisipatif. Jokowi memanfaatkan sistem blusukannya untuk lebih melibatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional sekaligus perwujudan dari demokrasi sejati yaitu menghadirkan setiap rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Membuat keefektifansuatu lembaga negara, dengan pembagian secara jelas, dan selalu membuat inovasi dari cara mendengarkan keluhan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun