Artikel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi atau opini masyarakat tentang terorisme dan mengetahui analisis kebutuhan pendidikan anti terorisme di sekolah sebagai langkah awal dalam mengembangkan model internalisasi nilai-nilai pendidikan agama "Universalitas Islam atau Islam Kaffah" di sekolah untuk menangkal potensi terorisme dan gejala disintegrasi bangsa.Â
Metode penelitian ini menggunakan Research dan Development. Subjek dan lokasi penelitian ini adalah siswa SLTA di wilayah Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sesuai target penelitian pada tahun pertama tahun 2010, dari hasil penelitian pengembangan ini diketahui bahwa:
 (1) persepsi masyarakat tentang terorisme beragam. Paling tidak, ada tiga pandangan yang berbeda bagaimana masyarakat mempersepsikan tentang terorismeÂ
(2) Hasil need assesment mengungkapkan respon setuju perlunya pendidikan anti terorisme di sekolah dan dimasukan sebagai kurikulum baik dalam kegiatan intrakurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler. Bentuk kurikulum yang diterapkan bisa secara integrasi dengan pelajaran lain maupun secara mandiri melalui kegiatan di luar jam pelajaran.Â
(3) dihasilkannya prototype model internalisasi nilai pendidikan agama "Islam Universal atau Islam Kaffah" dalam bentuk draft modul pendidikan anti terorisme di sekolah yang perlu ditindaklanjuti dengan uji validasi ahli dan uji coba dalam penelitian berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H