Mohon tunggu...
Saskia Fahira
Saskia Fahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Satya Terra Bhinneka Prodi Informatika Fakultas Teknologi Dan Ilmu Komputer

Hobi saya mendengarkan musik sekaligus menulis hand lettering

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Alasan Manusia Silver Putus Sekolah di Medan yang Menjadi Tantangan SDG's ke-4

2 Juli 2024   14:50 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dibuat Oleh Saya Sendiri

Anak jalanan seperti manusia silver atau pengamen sering kali tidak mendapat perhatian terkait pendidikan, apakah alasan dibalik seorang manusia silver itu putus sekolah karena terpengaruh oleh faktor lingkungan ataupun ekonomi? Pertanyaan ini menjadi fokus utama dalam mencari apa  yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan keberlanjutan sdgs ke- 4 pendidikan berkualitas.

Pendidikan merupakan hak yang wajib di dapatkan oleh masyarakat Indonesia yang tertuang pada pasal 31 ayat (1) Dan (2) UUD 1945. Pendidikan memiliki peranan penting untuk menjamin kehidupan berbangsa Dan bernegara untuk mengembangkan kualitas sumber  daya manusia dengan begitu akan mencapai tujuan keberlanjutan (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.

Angka putus sekolah yang tinggi merupakan salah satu masalah yang masih menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mencapai pemerataan pendidikan. Angka putus sekolah yang meningkat merupakan ancaman besar bagi pembangunan berkelanjutan dan target Indonesia Emas 2045. Jumlah anak putus sekolah di tingkat SD secara nasional mencapai 40.623 anak, sementara di SMP mencapai 13.716 anak, menurut data statistik pendidikan Kemendikbud tahun 2023. Dengan 7,6 ribu siswa yang putus sekolah, Sumatera Utara menempati posisi kedua tertinggi di provinsi. Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang adalah daerah di provinsi dengan jumlah anak putus sekolah terbanyak di tingkat SD dan SMP. (dikutip dalam Humas KPAI 1 Juni 2024)

Kepada pewawancara, Ridho yang merupakan anak bungsu Dari 3 bersaudara, ia berumur 15 tahun , ia putus sekolah saat kelas 7 smp.

Ridho(15) bekerja sebagai manusia silver untuk mencari mata pencarian dengan umur belasan, tampak berjalan kaki  di Jln. Dipanegara kecamatan medan baru, Sumatera Utara. Selasa(11/06/24) 17.00 WIB

Ridho mengatakan bahwa bekerja sebagai manusia silver untuk membantu perekonomian keluarganya, Kedua orang tuanya tidak bekerja dikarenakan sakit.

" Saya bekerja sebagai manusia silver  tidak ada tekanan Dari orang lain melainkan kemauan saya sendiri kak, untuk membantu perekonomian keluarga" ujar ridho

Mengungkap Alasan Dibalik Putus Sekolah

" biasa kak, saya dulunya bandel, susah diatur mungkin terpengaruh teman-teman saya juga kak dan perekonomian saya tidak sanggup untuk membayar biaya sekolah," ujar ridho(15)

" Saya tidak pernah dibully  karena ekonomi saya, melainkan saya sering dimarahin guru saya karena sering berkelahi ikutan teman-teman," ujar ridho kepada pewawancara saat ditanyai perihal bullying dan alasan ia putus sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun