Mohon tunggu...
Saskia Auliya
Saskia Auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah menulis, membaca buku novel, dan lain-lain. Untuk konten favorit saya adalah konten internasional seperti konflik yang sedang terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pendidikan di China

17 November 2024   21:01 Diperbarui: 19 November 2024   22:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 2024, Dalam proses penciptaan masyarakat nasional, pendidikan memainkan peran strategis yang sangat penting. Sebuah negara dapat menjadi peradaban dan bangsa yang lebih maju melalui pendidikan. Karena pendidikan memungkinkan pengembangan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang dibangun.

Pemerintah Cina sangat menjunjung tinggi pendidikan. Bagi Cina, pendidikan dan pelatihan merupakan usaha terpenting bagi sumber daya manusia. Setelah pendidikan dibangun dengan baik, maka sumber daya manusia juga akan dibangun, dan pada akhirnya negara akan menjadi kuat (kontrol nasional). Persamaan yang dibuat oleh Cina adalah bahwa perubahan pendidikan akan menciptakan pendidikan yang berkualitas dan prestasi siswa, yang kemudian dapat berdampak pada kualitas tenaga ahli yang unggul. Tenaga ahli yang unggul tentu akan sangat mempengaruhi kemajuan dan perekonomian, hingga pada akhirnya Cina akan menjadi juara dalam kompetisi dunia atau yang biasa kita kenal sebagai negara super kontrol. Semua kemenangan ini tidak dapat dibedakan dari upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan di Cina, khususnya dalam dunia pendidikan.

Sistem pendidikan Tiongkok dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, disiplin, dan berdaya saing. Jika dibandingkan dengan siswa di negara lain, siswa Beijing mengalami tingkat pembelajaran yang lebih tinggi karena kemampuan mereka yang lebih unggul. Hal ini karena, pada tahun 2023, tingkat literasi di kalangan siswa Tiongkok mencapai 99,4%.

Sistem pendidikan di Tiongkok berjalan dengan cukup adil, di mana ada hubungan antara guru dan siswa, dengan adanya klasifikasi guru dengan tujuan untuk menilai kinerja guru berdasarkan kualitasnya, maka siswa bebas menilai kinerja guru secara adil. Guru di Tiongkok sangat memperhatikan kesejahteraannya, di mana gaji guru 10 persen lebih tinggi dari pekerja biasa. Guru di Tiongkok mendapatkan gaji sekitar 3.000 hingga 5.000 yuan setiap bulan, sehingga guru di Tiongkok mendapatkan gaji rata-rata 3,6 juta hingga 6 juta setiap bulan. Guru tidak hanya mendapatkan gaji pokok tetapi juga mendapatkan gaji sebesar 10 persen. Maka jika guru mengundurkan diri, guru berhak atas hak-haknya, yaitu gaji pokoknya sebesar 100 persen setiap bulan.

Lamanya dalam pendidikan di China hampir sama dengan Indonesia. Tiga tahun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), enam tahun Sekolah Dasar (SD), tiga tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), tiga tahun Sekolah Menengah Atas (SMA), dua hingga tiga tahun Pendidikan Akademi (D-3) dan empat tahun Pendidikan Teknik, empat tahun pendidikan Sarjana (S-1), dua hingga tiga tahun pendidikan Pascasarjana/Magister (S-2), dan tiga tahun pendidikan Doktor (S-3).

Pendidikan yang Tinggi

Selama lebih dari 10 tahun, pendidikan tinggi Tiongkok terus menerus menciptakan dan mengalami banyak perubahan. Pendidikan tinggi Tiongkok menawarkan program akademis dan profesional. Banyak perguruan tinggi dan universitas di Tiongkok memiliki rentang kualitas dan tingkat yang luas. Pendidikan tinggi Tiongkok diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori yang beragam, mulai dari tingkat pertama, tingkat kedua, dan tingkat ketiga. 11 Tingkat pertama dibagi menjadi Dazhuan dan Benke. Dazhuan bisa berupa tingkat D2 atau D3, jenis pendidikan tinggi profesional yang ditujukan untuk memasuki dunia kerja. Sedangkan Benke bisa berupa tingkat S1 atau D4. Tingkat kedua disebut Shuoshi, yang bisa berupa tingkat magister (S2), tersedia setelah lulus dari Benke. Tingkat ketiga disebut Boshi, yang bisa berupa tingkat doktoral (S3). Untuk memenuhi syarat untuk program Doktoral, Anda harus telah menyelesaikan program Magister dan lulus ujian masuk. Dua atau tiga tahun pertama program Doktoral di Tiongkok didasarkan pada pengajaran, sedangkan tahun keempat biasanya didedikasikan untuk menulis makalah akademis. Modul pendidikan dan persyaratan kelulusan untuk program Doktoral di Tiongkok berubah dan didistribusikan setiap tahun oleh masing-masing perguruan tinggi, tergantung pada tujuan studi.

Gaokao adalah nama sistem ujian masuk perguruan tinggi di Tiongkok. Nilai ujian Gaokao digunakan untuk menentukan universitas mana yang harus dimasuki oleh mahasiswa Tiongkok. Mahasiswa dapat memulai studi yang berlangsung selama empat tahun atau lebih jika mereka lulus. Mahasiswa yang gagal akan dikirim ke program pelatihan kejuruan selama dua atau tiga tahun; dalam situasi terburuk, mereka bahkan dapat dikeluarkan dari sistem universitas Tiongkok.

 Kesimpulan

Kemajuan yang dicapai Tiongkok saat ini merupakan hasil dari perjalanan panjang. Peningkatan standar pendidikan, khususnya dalam kurikulum, merupakan salah satu cara pemerintah Tiongkok untuk memajukan negaranya.

Sistem Pendidikan China dalam kebijakan one china policy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun