Mohon tunggu...
SASKIA ANISSA
SASKIA ANISSA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia di Cibiru

Saya memiliki ketertarikan di bidang kuliner dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Melemah, Banyaknya Kasus Bullying Di Indonesia Tunjukkan Pudarnya Nilai Pancasila

25 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 25 Desember 2024   20:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bullying (Sumber:  Pinterest The Educator's Room LLC)

Ditulis oleh: Saskia Anissa, Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd., M.H
Muhammad Irfan Andriansyah S.Pd

Pendidikan Karakter Melemah, Banyaknya Kasus Bullying di Indonesia Tunjukkan Pudarnya Nilai Pancasila

Di Indonesia Pancasila di jadikan sebagai landasan filosofis sebagai tujuan dalam berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam konteks pendidikan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Pancasila memiliki atau memegang peranan besar dalam menjalani kehidupan. Pancasila haruslah menjadi pedoman bagi kehidupan dahulu, sekarang, dan masa depan. Sebagai generasi muda kita harus menjaga agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terlestarikan dan tetap relevan agar terciptanya kehidupan aman, damai, dan sejahtera.

Dalam sila kedua Pancasila sendiri mengajarkan pentingnya rasa saling menghormati dan berperilaku adil dan beradab kepada sesama. Namun sekarang ini kasus bullying banyak terjadi di Indonesia yang memperlihatkan bahwa nilai Pancasila semakin pudar keberadaannya. Kasus-kasus bullying ini sering kali terjadi akibat perbedaan ekonomi dan perasaan bahwa pelaku lebih berkuasa sehingga terjadilah perundungan pada korban, hal tersebut tidak sesuai dengan sila ke dua Pancasila di mana seharusnya sebagai sesama manusia harus saling menghargai, menghormati, dan tolong menolong.

Di zaman sekarang juga dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mempermudah untuk mengakses berbagai informasi. Semakin ke sini semakin banyak aplikasi untuk berkomunikasi, namun kurangnya pendidikan dalam menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut membuat beberapa orang menyalahgunakan dan menjadikan aplikasi itu menjadi sarana terjadinya bullying.

Dari data yang di dapat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa pada tahun 2023 terjadi sekitar 3.800 kasus bullying di Indonesia. Kasus bullying ini meningkat setiap tahunnya dengan jenis bullying paling sering di alami adalah bullying fisik yang mencapai angka 55,5% , bullying verbal 29,35, dan bullying psikologis 15,2%.

Salah satu penyebab peningkatan kasus bullying ini karena di zaman sekarang banyak sekali anak di bawah umur yang telah di berikan handphone oleh orang tua mereka. Anak-anak yang kurang pengawasan dari kedua orang tua mereka sering kali  menggunakan handphone untuk bermain media sosial yang di salah gunakan sebagai tempat penyebar kebencian dan komentar-komentar negatif, kasus seperti ini dinamakan cyberbullying.

Cyberbullying ini sering kali terjadi melalui media sosial, pesan teks, atau platform online lainnya. Cyberbullying ini melibatkan penyebaran komentar negatif, penyebaran fitnah,  dan paling parahnya sering kali membuat ancaman kepada korban.

Selain cyberbullying sering juga terjadi bullying fisik yang sering terjadi dalam bentuk pemukulan, penendangan, pendorongan atau bahkan merusak barang milik korban. Di Indonesia sendiri kasus seperti ini sering terjadi di jenjang pendidikan. Kurangnya edukasi dan kesadaran membuat tempat yang seharusnya menjadi sarana untuk belajar dan mengembangkan ilmu malah dijadikan sarana untuk bullying.   

Foto Bullying Fisik
Foto Bullying Fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun