Mohon tunggu...
Sasha Darujati
Sasha Darujati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

suka nonton deh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Pintar Patuhi Nilai dan Norma Sosial

2 Maret 2023   12:43 Diperbarui: 2 Maret 2023   12:54 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan yang berlaku bagi seluruh masyarakat  agar menjadikan suatu lingkungan di kehidupan bermasyarakat aman dan damai. Namun, ada saja yang menyimpang dari segala nilai dan norma yang ada sehingga disebut sebagai penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial terjadi di seluruh generasi yakni generasi muda maupun tua. Selain itu, penyimpangan sosial juga sering terjadi dimanapun dan kapanpun.

Penyimpangan sosial merupakan kondisi dimana masyarakat yang tidak menjalankan nilai dan normanya dengan baik. Hal ini bisa saja merugikan orang lain. Faktor yang menyebabkan terjadi penyimpangan sosial bisa dari diri sendiri ataupun dorongan dari lingkungan masyarakat (orang lain). Penyimpangan sosial juga bisa terjadi di suatu individu, kelompok, atau suatu lingkungan.

Penyimpangan sosial dapat terjadi karena disebabkan oleh proses sosial yang tidak sempurna dan adanya perubahan terhadap nilai dan norma, serta subkebudayaan yang menyimpang. Proses sosialisasi yang tidak sempurna disebabkan oleh seseorang yang kurang edukasi tentang nilai dan norma yang baik dan benar dan juga mana hal yang seharusnya dihindari. Lalu, karena semakin berkembangnya zaman ada saja masyarakat yang tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut, sehingga apabila terdapat nilai atau norma yang berbeda dari yang lain maka sama saja masyarakat tersebut berperilaku menyimpang. Nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang merupakan suatu norma kebudayaan khusus yang bertentangan dengan norma kebudayaan yang paling berpengaruh.

Saat saya pertama kali masuk sekolah, disitulah saya memahami berbagai peraturan-peraturan yang perlu saya patuhi. Dan disebutlah sebagai sosialisasi yakni penanaman atau proses belajar kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu kelompok atau masyarakat. Seperti menurut Peter L. Berger, sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat. Hal yang perlu dipelajari dalam proses sosialisasi adalah peran, yaitu bagaimana seseorang dapat berperan sesuai dengan nilai, kebiasaan, dan norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakatnya.

Pentingnya bersosialisasi bagi kehidupan bermasyarakat yakni salah satunya adalah sosialisasi membentuk kepribadian diri seseorang agar dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat di lingkungan kehidupannya. Tahap perkembangan dalam pembentukan kepribadian dibagi menjadi 3 yaitu, play stage, game stage, dan generalized others. Pembentukan kepribadian bisa didapatkan dari warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok, dan juga pengalaman yang unik. Kepribadian bisa dijadikan sebagai pola konstan berpikir, merasakan dan bertindak.

Seluruh masyarakat berperan dalam kehidupan sosialisasi. Ada agen-agen sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang yakni keluarga, masyarakat, serta media massa dan masih banyak lagi. Dari seluruh agen, yang memiliki peran sangat penting adalah keluarga. Hal itu dikarenakan keluarga adalah lingkungan pertama seseorang dalam proses pembentukan kepribadian seseorang.

Nilai sosial serta norma sosial di dalam proses bersosialisasi sangat penting dan perlu ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut dapat dikatakan benar karena membangun kita agar tidak menyimpang dari peraturan dalam masyarakat tertentu. Selain itu, nilai dan norma sosial juga mengontrol sikap serta tindakan seseorang agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Jika seseorang berperilaku menyimpang dari nilai serta norma sosial yang ada, maka ia perlu diberikan sanksi.

Menurut Prof. Dr. Notonegoro, nilai sosial dibagi menjadi 3 yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian. Namun, nilai sosial pun dapat dibedakan juga berdasarkan cirinya yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah daging. Selain itu, para ahli membagi nilai menjadi nilai immaterial dan nilai material. Yang dimana, nilai immaterial menjadi landasan berpikir dalam suatu tindakan yang menghasilkan nilai material.

Sedangkan, norma adalah aturan dalam masyarakat yang mengikat dan digunakan sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Norma sosial yang mengatur masyarakat dapat bersifat formal dan nonformal. Lalu, norma dapat dibedakan menurut tingkatannya yakni cara, kebiasaan, tata kelakuan, serta adat istiadat. 5 Jenis norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat adalah norma agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan, dan hukum.

Sosialisasi sangat dibutuhkan agar dapat membangun komunikasi yang baik antarmasyarakat. Karena jika gagal dalam proses sosialisasi maka sama saja dengan gagal dalam menyerap serta menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Maka itu, pentinglah untuk bersosialisasi agar menciptakan lingkungan yang lebih baik. Katakan tidak untuk perilaku penyimpang!

Sumber Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun