Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sudah Amankah Kosmetik yang Anda Pakai?

18 Juli 2017   21:15 Diperbarui: 18 Juli 2017   22:05 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylie abal-abal (suurce: http://beautynesia.id/)

"Mbak, sini aku pakein lipstik. Biar enggak kelihatan pucet," kata kawan saya pada suatu siang. Kala itu secara mendadak dia mengajak saya untuk datang ke sebuah acara resmi. Saya pun hanya bisa pasrah saat dia mengoleskan lipstik di bibir. "Jangan menor-menor," pesan saya. Dia hanya tersenyum simpul sambil menyodorkan cermin. Sapuan lipstik mate berwarna dusty pink di bibir membuat saya terlihat cerah. Sebelum dimasukkan ke dalam pouch make up, saya lirik merknya, Kylie. Oke noted. Besok saya akan beli gincu dengan merk dan warna yang sama.

Usai pergi bersamanya, saya pun kembali ke rumah. Kali ini wajah tak lagi sumringah melainkan resah. Lipstik yang saya pakai awalnya memang bagus, namun efek sesudaknya sungguh mengerikan. Bibir saya yang dasarnya kurang terhidrasi menjadi semakin kering dan pecah-pecah. Kulit bibir pun akhirnya mudah sekali terkelupas. Saya tak lagi memiliki hasrat membeli Kylie.

Namun saya penasaran dengan merk tersebut. Akhirnya dengan bantuan mesin pencari saya searching soal lipstik Kylie. Saya tertegun saat mengetahui bahwa Kylie merupakan salah satu brand lip kit terkenal dan harganya selangit. Lho lho lho? Kok teman saya bilang dia beli seharga Rp 25.000 per pcs. Wouh ini pasti Kylie abal-abal. Pantas saja bibir saya menjadi kering dan mengelupas.

Ternyata fenomena make up abal-abal masih saja dijumpai hingga kini. Bahkan mereka bisa dibeli dengan mudahnya di market place ternama maupun online shop berbasis instagram. Orang-orang yang tidak paham kosmetik seperti saya adalah target sasaran yang empuk. Selain itu wanita yang ingin memiliki make up dengan harga miring merupakan target selanjutnya.

Sebagai orang yang jarang menggunakan make up, awalnya saya tidak begitu peduli dengan fenomena ini. Namun setelah mengalami kejadian tidak mengenakkan, saya pun menjadi lebih berhati-hati. Tapi bagaimana cara mengetahui make up tersebut asli atau abal-abal ya?

Beruntung pada Selasa, 11 Juli 2017 lalu saya berkesempatan mengikuti sarasehan bersama BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan) di Hotel Royal Darmo. Pada kesempatan itu saya mendapatkan banyak informasi mengenai BPOM dan kerja-kerja apa saja yang mereka lakukan. Selama ini saya (dan mungkin anda juga) berpikir bahwa tugas BPOM berkutat pada masalah makanan saja. Sejatinya BPOM juga bertugas untuk mengawasi peredaran obat tradisional dan juga kosmetik.

Prosedur pengawasan BPOM dilaksanakan secara berantai, dimulai dari pengawasan pre market hingga post market. Sejak produk diajukan nomor registrasinya, BPOM sudah mengawasi apakah produk tersebut membahayakan atau tidak. Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, maka ijin dan nomor registrasi akan diberikan. Sesudah itu yang dilakukan adalah pengawasan post market, yakni pemeriksaan produk secara sampling, apakah sesuai dengan proposal yang dulu diajukan atau tidak.

Bagaimana cara mengetahui produk sudah terdaftar di BPOM dan belum?

Kini masyarakat tidak perlu khawatir. Ada cara mudah untuk memastikan apakah make up yang dipakai sudah lolos uji BPOM atau belum. Yang perlu Anda lakukan tinggal memasukkan nomor registrasi yang ada di dalam kemasan ke http://cekbpom.pom.go.id/ jangan lupa pilih sub menu kosmetik. Jika kosmetik sudah terdaftar, dijamin aman dan jauh dari bahan berbahaya.

Selain itu, kosmetik juga memiliki kode register tersendiri dari BPOM. A untuk Asia, B untuk Australia, C untuk Eropa, D Afrika, dan E untuk produk Amerika. Jadi jika kosmetikmu katanya produksi Korea namun kode registernya D atau E, bisa dipastikan itu adalah kosmetik abal-abal. Kode register kosmetik berjumlah 12 digit terdiri dari 1 digit alfabet sesuai tempat diproduksinya dilanjutkan 11 digit angka.  

Yes, the one and only gincu yg saya punya terdaftar di BPOM
Yes, the one and only gincu yg saya punya terdaftar di BPOM
Mengapa sebaiknya memakai kosmetik yang sudah terdaftar di BPOM?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun