Rinjani selalu identik dengan aktivitas treking dan pendakian gunung. Tujuan utama wisatawan dan para petualang mendaki gunung ini adalah untuk menggapai puncaknya lantas menikmati pesona Danau Segara Anak yang sudah sangat tersohor itu. Mendirikan tenda di tepian danau sembari membakar ikan hasil memancing seharian akan mampu menjadi aktivitas pelepas kepenatan. Segala keletihan dan pengorbanan yang dirlukan selama melakukan pendakian pun seolah-olah lunas terbayar. Di tepi Danau Segara Anak tak ada alasan untuk bermuram atau meratapi kehilangan. Yang ada hanyalah kedamaian berbalut kesunyian.
Kemolekan warisan alam Dewi Anjani ini memang sangat memukau dan mampu menyihir siapa saja yang mendatanginya. Kawasan konservasi yang telah ada sejak zaman Hindia Belanda ini masih terjaga keasriannya hingga kini. Konsep kemitraan pengelolaan taman nasional yang melibatkan pemangku kebijakan dan masyarakat telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, karena itu tak heran jika kawasan pegunungan yang berada di tapal batas Garis Wallacea ini mendapatkan berbagai penghargaan internasional.
[caption id="attachment_231825" align="aligncenter" width="540" caption="Taman Nasional Gunung Rinjani (sumber: travel.detik.com)"][/caption]
Bagi para pendaki gunung dan petualang, menapakkan kaki di puncak setinggi 3.726 m dpl ini merupakan obsesi. Namun bagi para pejalan yang tidak mempunyai banyak waktu atau fisik yang tangguh, menaklukkan Rinjani dan menikmati lanskap Danau Segara Anak mungkin hanya sebatas mimpi yang muskil untuk terbeli. Tapi jangan putus asa dulu. Selain Danau Segara Anak, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga memiliki pesona alam maupun budaya lainnya yang bisa Anda sambangi dengan mudah dan tidak memerlukan waktu berhari-hari untuk mencapainya. Penasaran kan?
Seperti layaknya daerah pegunungan dan dataran tinggi lainnya, kawasan Gunung Rinjani dialiri oleh sungai dan banyak diantaranya membentuk aliran air terjun nan indah. Beberapa air terjun yang cukup populer dan menarik minat wisatawna untuk menyambanginya adalah Air Terjun Tiu Keleep, Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Benang Kelambu, dan Air Terjun Benang Stokel. Bentuk air terjun itu bermacam-macam, mulai dari air terjun berundak, air yang langsung jatuh dari ketinggian puluhan meter, hingga air terjun yang mengalir melewati dedaunan hingga membentuk tirai air laksana kelambu.
[caption id="attachment_231826" align="aligncenter" width="400" caption="Air Terjun Benang Stokel (sumber: http://sukren-blogapaaja.blogspot.com)"]
Berhubung sebagian air terjun tersebut terletak di tengah hutan, maka wisatawan harus sedikit berolahraga alias treking untuk mencapainya. Tetapi dijamin, Anda tak akan menyesal setelah tiba dan menikmati keindahan air terjun tersebut. Percikan air dan udara sejuk yang terhirup akan meredakan semua ketegangan dan keletihan. Bagi Anda yang tidak ingin berjalan kaki jauh, Air Terjun Jeruk Manis merupakan pilihan yang tepat. Akses menuju air terjun ini terbilang mudah karena telah diaspal. Selain itu di sekitar air terjun banyak terdapat restoran, cottage, maupun homestay.
Wisata alam lain yang bisa dijumpai di lereng Gunung Rinjani adalah Pemandian Otak Kokok Joben. Pemandian ini terletak tak jauh dari air terjun yang dipercaya masyarakat sekitar bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Anda bisa memilih mandi di bawah air terjun maupun kolam renang yang tersedia. Hanya ingin menikmati suasana sejuk dan pemandangan indah? Anda bisa beristirahat di gazebo-gazebo yang telah dibangun. Sedangkan bagi yang ingin berkemah, di tempat ini tersedia camping ground area.
Ingin berendam di air panas? Tenang saja, di lereng Rinjani juga terdapat pemandian air panas alami bernama Pemandian Air Panas Sebau. Selain bisa menyembuhkan beragam penyakit kulit, berendam di air panas juga mampu membuat tubuh Anda rileks dan segar. Dari pemandian ini Anda bisa menyaksikan Bukit Batu serta berbagai flora yang sering muncul seperti rusa, lutung, dan monyet ekor panjang. Berendam di air panas sembari mendengar celoteh burung dan teriakan lutung di kejauhan terdengar sangat menarik kan?
Bagi Anda pecinta wisata budaya, Desa Adat Senaru merupakan tempat yang tidak boleh Anda lewatkan. Di salah satu pintu gerbang pendakian menuju Rinjani ini Anda dapat menyaksikan perkampungan masyarakat dengan arsitektur tradisional, terbuat dari ilalang dan kayu. Tak hanya menyaksikan rumah tradisional, di kampung adat ini Anda bisa berinteraksi langsung dengan Suku Sasak yang merupakan suku asli penghuni lereng Rinjani. Kisah-kisah menarik mengenai hubungan Rinjani dan masyarakat bisa Anda temui jika Anda bergaul dengan penduduk lokal.
[caption id="attachment_231829" align="aligncenter" width="400" caption="http://gaphebercerita.blogspot.com"]
[caption id="attachment_231828" align="aligncenter" width="437" caption="Wanita Sasak Sedang Menenun (Sumber: http://swastikaayu.multiply.com)"]
Rinjani tak hanya menjanjikan petualangan bagi para pendaki, namun juga bagi para pejalan biasa yang ingin menikmati keragaman alam dan budaya di Lombok. Jadi tunggu apa lagi? Segeralah bergegas menjelajah Rinjani dan nikmati setiap eksotisme yang ditawarkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H