Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Satu Buku Menuju Perubahan Hidup

21 Desember 2010   08:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12929209631577645706

[caption id="attachment_81100" align="alignleft" width="384" caption="Membaca Apa Saja (foto: Hendra)"][/caption] Sinar matahari mulai lindap, tak lagi seterang siang tadi. Meski begitu Frank yang saat itu dirawat di rumah sakit karena penyakit tifus tetap menekuni buku yang baru dia peroleh dari seorang gadis kecil yang terkena penyakit disentri. Dengan tekun dia membaca buku sejarah ringkas Inggris tersebut. Tiba-tiba dia menemukan kalimat Shakespeare yang berbunyi: “I do believe, induced by potent circumstances That thou art mine enemy.” Meski tak paham sepenuhnya makna dari kalimat yang dia baca, secara perlahan kalimat itu merasuk dalam pikirannya, dan kemudian menjadi kekuatan tersendiri saat dia harus menjalani hari-hari terberat dalam hidupnya. Hingga saat dewasa dan menjadi penulis buku Teacher Man dan Angela’s Ashes, dia menyadari betapa berartinya buku tersebut. Sedikit banyak kutipan yang ada di buku tersebut mengubah jalan hidupnya. Tak jauh beda dengan kisah Andrea Hirata yang menjelma dalam sosok Ikal di novel Laskar Pelangi. Bayangkan jika saat itu Aling tidak memberinya buku berjudul Edensor, pastilah Ikal tidak pernah membayangkan mengunjungi tempat tersebut. Gara-gara buku yang diberikan Aling, Ikal menjadi sosok yang berani bermimpi, dan pada akhirnya dia benar-benar menapakkan kaki di Desa Edensor yang terletak di belantara Eropa sana. Sebuah buku pemberian telah menginspirasinya. Saya juga ingat akan kisah seorang gadis kecil yang tinggal di dusun terpencil. Sejak bisa mengenali huruf, dia selalu membaca apa saya yang bisa dibaca dan terbaca. Namun, berhubung tempat tinggalnya jauh dari kota dan kondisi hidup yang pas-pasan keluarganya tak mampu membelikan buku bacaan. Untunglah dia memiliki saudara yang tinggal di ujung Jawa. Saat musim liburan tiba, saudaranya selalu membawakan buku dan majalah bobo bekas. Gadis kecil ini sangat gembira dan mulai berkenalan dengan karya-karya Enyd Blyton. Kisah yang ada dalam buku-buku tersebut sangat menginspirasinya, hingga dia bercita-cita suatu saat akan menjadi penulis hebat seperti Enyd Blyton serta mempunyai perpustakaan besar untuk anak-anak di desa. Saat ini anak kecil yang sudah beranjak dewasa memang belum mampu mewujudkan impiannya, namun setidaknya dia mulai berjalan ke arah mimpi-mimpi tersebut. Tiga kisah tersebut hanyalah sejumput gambaran mengenai betapa buku mampu mempengaruhi jalan hidup seseorang. Bayangkan jika Frank tidak bertemu gadis kecil di rumah sakit yang meminjaminya buka, entah apa yang akan terjadi dengan hidupnya. Atau jika Aling tidak memberi buku untuk Ikal? Dia pasti tak akan memiliki mimpi setinggi itu, begitu halnya dengan gadis kecil yang mencintai buku-buku Enyd Blyton. Ilmu yang tidak dibagikan dan disebarkan hanya akan menjadi teori-teori tak berguna dan tidak berdampak bagi siapapun. Begitu pula halnya dengan buku. Jika sebuah buku hanya berdiam diri terlalu lama di atas rak, maka ilmu dan pengetahuan yang ada dalam buku itu menjadi tidak berguna. Paling-paling buku tersebut akan menjadi sarang laba-laba maupun dimakan ngengat. Sekarang cobalah tengok sekitar Anda atau koleksi buku Anda. Lihatlah kira-kira ada berapa banyak buku yang tidak pernah Anda sentuh dan baca atau mungkin sudah tak lagi menarik minat Anda. Lalu bayangkan jika buku tersebut berada di tangan orang lain yang membutuhkan. Pernahkah Anda berfikir bahwa mungkin saja buku tersebut mampu mengubah hidup seseorang di salah satu desa terpencil sana? Dan mungkin saja buku tersebut mampu menjadi buku yang menginspirasi anak-anak untuk selalu memperjuangan mimpi mereka. Jika memang Anda mempunyai buku-buku yang tidak diperlukan lagi bagi Anda, saya mewakili Komunitas Canting sebagai penggagas gerakan #1000burungkertas dengan senang hati mau menerima buku-buku tersebut. Satu buku Anda bagikan kepada kami mewakili satu burung kertas akan terbang membawa senyuman ke StudioBiru yang terletak di Rimpungan, Sengir, Bokoharjo, Sleman. Mungkin kelak, Anda akan terkejut saat ada orang tidak Anda kenal berterimakasih kepada Anda karena buku yang Anda kirimkan telah mengubah jalan hidupnya. Jika Anda tertarik untuk bergabung bersama kami dalam gerakan #1000burungkertas, silahkan Anda follow @burung_kertas (twitter), 1000burungkertas (facebook), atau kirimkan email ke info_1000burungkertas@yahoo.co.id Kami berharap semakin banyak buku terkumpul, semakin banyak jalan hidup yang berubah, semakin banyak pula kepakan sayap burung kertas yang terbang membawa keceriaan dan harapan bagi anak-anak di tempat yang terpencil. Salam Note: buku-buku yang dibutuhkan adalah buku untuk anak-anak dan remaja, baik buku cerita, majalah anak-anak, maupun buku pelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun