Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kata Siapa Pramuka Tidak Berguna

14 Agustus 2010   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_225659" align="aligncenter" width="272" caption="Tunas kelapa (coretan Sash')"][/caption]

“Kenapa kamu bolos Pramuka?”

“Ngapain juga ikut Pramuka? Capek, gak dapat apa-apa. Cuma disuruh baris berbaris, belajar tali temali, belajar tanda-tanda gak jelas. Males ah. Nggak berguna.”

Apaaaaaaaaaaaaaaa???? Kata siapa Pramuka itu nggak berguna? Kamu salah besar wahai anak muda. Mungkin awalnya iya, kamu merasa ikut Pramuka hanya buang-buang waktu saja. Tapi percayalah, saat kau dewasa kelak, semuanya itu akan amat sangat membantumu. Tidak percaya? Buktikan saja.

Saya tahu bahwa alang-alang bisa digunakan untuk membebat luka itu dari Pramuka. Hingga kelak kemudian hari saat saya berada di tengah hutan dan terluka, tidak perlu saya kebingungan mencari tensoplast, cukup balut dengan daun alang-alang.

Saya tahu bahwa daun sirih bisa digunakan untuk mengobati sakit gigi dan menghentikan mimisan juga dari Pramuka. Kalau sakit gigi, cukup rebus daun sirih, dan gunakan airnya untuk berkumur. Sakit gigi akan segera reda. Sedangkan untuk menghentikan mimisan cukup masukkan daun sirih ke dalam hidung.

Saya pikir dulu belajar tali temali dan mendirikan tenda tidak ada gunanya. Namun saat saya mulai pergi meninggalkan rumah dan hidup sendiri, pelajaran itu akan sangat berguna ketika saya mengepak barang-barang. Saat terjadi gempa Jogja dan harus tinggal di tenda darurat, saya tiba-tiba merasa bersyukur karena pernah belajar itu semua. Mendirikan tenda, membuat bivak, membuat pengangkut orang sakit (hadeh saya lupa namanya), dan apapun itu. Gara-gara pernah ikut Pramuka, saya tidak menjadi anak yang plonga-plongo, setidaknya saya tahu apa yang harus saya lakukan dengan tongkat dan tali.

Saya juga sempat protes, kenapa kita harus belajar membaca tanda-tanda. Sandi morse, sandi rumput, peta pita, ah apa untungnya. Tapi dari situ saya menjadi orang yang memiliki ormed (orientasi medan) sedikit bagus. Meski untuk mengatakan kanan dan kiri saya harus melihat tangan dulu, tapi setidaknya saya belum pernah tersesat jauh saat mengunjungi suatu tempat walau baru pertama kalinya.

Itu baru beberapa, masih banyak yang lainnya. Di Pramuka tidak hanya diajari tentang baris berbaris, nyanyi-nyanyi, dan membaca tanda saja. Dari Pramuka saya belajar tentang menghargai diri sendiri, menghargai orang lain, dan menghargai alam sekitar. Dari Pramuka saya belajar tentang kesederhanaan, kedisiplinan, kejujuran, kemandirian, dan segala hal yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka. Saya belajar bersosialisasi dengan orang baru. Bagaimana menghargai dan menghormati orang lain.

Jadi anak muda, jika kau bilang bahwa Pramuka itu tidak berguna itu salah besar. Pramuka itu akan sangat berguna bagi hidupmu, apalagi saat kau mulai hidup sendiri, jauh dari orang tua, dan harus bertahan dalam keterbatasan. Makanya jangan sekali-kali meremehkan kawan-kawanmu yang aktif di Pramuka. Ikuti saja jejak mereka. Percaya, kau tak kan menyesal pada nantinya.

Satyaku ku dharmakan, dharmaku ku baktikan, agar jaya Indonesia Indonesia, kami jadi pandumu

Dirgahayu Pandu Indonesia

Selamat Hari Pramuka ke-49

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun