Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

1000 Burung Kertas Berani Bermimpi Bersama Federal Oil Indonesia

11 Oktober 2011   06:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya baru kemarin, saat saya bertukar pikiran dengan hampir 30-an kawan yang tergabung dalam Komunitas Canting di salah satu sudut Taman Budaya Yogyakarta guna mengadakan semacam bakti sosial untuk sebuah sanggar belajar di Dusun Rimpungan. Yang terlintas di kepala kami saat itu hanyalah merenovasi sebuah gubuk kecil yang menjadi sanggar belajar mereka supaya menjadi layak pakai. Namun dari diskusi-diskusi kecil yang kami lakukan rupanya ada satu kesamaan pemikiran bahwa kami tidak bisa jika hanya merenovasi sanggar dengan dana seadanya kemudian setelah sanggar jadi kami tinggalkan begitu saja. Dari situ akhirnya muncul pemikiran untuk menjadikan aksi sosial ini bukan milik Komunitas Canting semata namun milik siapa saja yang ingin bergabung meski tidak berdomisili di Jogja. Setelah melewati perbincangan yang panjang akhirnya kami memutuskan bahwa kegiatan ini harus menjadi social movement dan memberinya nama gerakan 1000BurungKertas. Nama itu terinspirasi dari mitos bahwa siapa saja yang berhasil membuat 1000BurungKertas maka permohonannya akan terkabul. Dan permohonan kami saat itu adalah mampu mendirikan sanggar belajar serta perpustakaan bagi anak-anak di daerah Ripungan yang merupakan salah satu daerah terparah pada saat terjadinya gempa bumi 2006. Dengan semangat yang besar kami pun memulai gerakan ini dan menyebarkan informasi baik melalui jejaring sosial seperti FB & twitter, blog (baik blog pribadi & kompasiana), serta audiensi dengan kawan-kawan dari komunitas lain yang ada di Jogja. Sedikit demi sedikit dukungan dari kawan-kawan Kompasiana yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri serta kawan-kawan lain terus mengalir dalam bentuk buku, media pembelajaran, maupun dana. Di saat kami sedang bersemangat untuk terus bergerak ternyata alam bersabda, terjadi letusan Merapi pada Oktober & November 2010. Hal ini tentu saja menyita perhatian kami sehingga kami untuk sejenak melupakan 1000BurungKertas dan terfokus pada penanggulangan bencana Merapi baik menjadi relawan di posko maupun mengadakan trauma healing untuk anak-anak. Menjelang akhir tahun 2010 kami kembali ingat bahwa kami masih memiliki "hutang" untuk membangun sanggar belajar. Kami pun terus bergerak, meski pergerakan itu sangatlah lamban. Sempat ada masanya dimana kami capek dan ingin menyerah mengingat semua keterbatasan yang ada. Mulai dari kawan-kawan yang satu persatu pergi meninggalkan Jogja karena masa studi sudah selesai, sibuk dengan kuliah & pekerjaannya, serta alasan-alasan lain. Apalagi kami sadar bahwa kami bukanlah sesiapa melainkan hanya sekelompok anak muda nggak jelas yang kerjaannya hanya ngobrol ngalor ngidul serta main-main saja. Namun ada banyak orang yang menyemangati. Satu kalimat dari Om Arif yang sangat membekas dan menjadikan kami bersemangat untuk bergerak lagi "Untuk melakukan hal besar tidak perlu ada orang besar di belakang kalian. Karena kalian sendirilah orang-orang besar itu". Kamipun mencoba bergerak lagi untuk mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Mei dimulailah proses pembangunan fisik sanggar belajar anak "Studio Biru". Kemudian pada tanggal 25 Juni 2011 Studio Biru diresmikan dan mulai digunakan untuk kegiatan anak-anak. Satu pekerjaan telah selesai. Kami pun setiap minggu pulang balik ke Studio Biru yang berjarak sekitar 20km dari Jogja untuk mengadakan pendampingan bagi anak-anak. Meski program pembangunan sanggar Studio Biru telah selesai, kami masih terus bermimpi untuk bisa mendirikan sanggar-sanggar serupa di tempat lain serta mengembangkan Studio Biru suapaya tidak hanya berguna bagi anak-anak namun juga bagi pemuda dan dewasa. Mimpi itu terus mengikuti kami. Namun semua kembali terbentur kepada keterbatasan dana. Kami percaya setiap mimpi yang kami hidupi pasti suatu saat akan terwujud. Hingga datanglah kabar tak teduga itu. Pada awal bulan Oktober pihak Federal Oil yang sedang mengadakan uji ketangguhan produk oli terbarunya (Flick dan Evotec SAE 10W40) dengan touring menempuh jarak 1500 km dengan rute Jakarta - Bandung - Yogyakarta - Malang - Surabaya - Jember - Denpasar memberikan dukungan kepada gerakan 1000BurungKertas. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi serta kepedulian Federal Oil sebagai produk asli putra bangsa terhadap komunitas pemuda di Indonesia yang terus berkarya ditengah segala keterbatasan yang ada. Menurut Saksomo Sutarman kartowilogo selaku Promotion Manager PT Federal Karyatama, federal oil & gerakan 1000BurungKertas serta komunitas2 di kota-kota lain memiliki semangat yang sama, yakni semangat Sumpah Pemuda. “Sumpah Pemuda itu mengungkapkan semangat rasa nasionalisme, Oli Federal itu oli nasional, produksi nasional. Semangat dari nasionalisme ini yang ingin kami bagi. Sehingga diharapkan para pemuda bisa menelurkan karya-karya yang inovatif dan bermanfaat. Dan oli Federal sendiri juga akan ikut mengembangkan inovasi sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata Saksomo. [caption id="attachment_140870" align="aligncenter" width="552" caption="Mas Tosse sedang presentasi"][/caption] Penghargaan ini diserahkan oleh pihak Federal Oil kepada 1000BurungKertas pada Senin, 10 Oktober 2011 di Dixie Cafe dalam acara bertajuk "Terus Berkarya Pemudaku". Penyerahaan penghargaan ini sedianya akan dilangsungkan di Studio Biru, namun karena terkendala berbagai hal dan waktu kedatangan riders yang mundur jauh dari jadwal sehingga secara mendadak acara di Studio Biru dibatalkan dan dijadikan satu dengan Press Conference di Dixie Cafe. Mas Tosse Wibowo mewakili komunitas 1000BurungKertas mempresentasikan kegiatan ini serta memutar video anak-anak yang mendapat apresiasi lebih dari tamu. Seorang adik dari Studio Biru juga sempat menyanyikan tembang jawa untuk menghibur tamu undangan.

Puncak acara adalah penyerahan penghargaan dari Federal Oil kepada 1000BurungKertas yang diwakili oleh Tosse Wibowo & saya. Penghargaan ini berupa plakat dan dana pengembangan program sebesar Rp 25.000.000. Sesaat sempat tidak percaya, tapi ini benar-benar nyata. Kami sungguh bersyukur ternyata ada pihak yang peduli terhadap gerakan 1000BurungKertas. Mimpi kami untuk mendirikan sanggar serupa Studio Biru di tempat-tempat lain pun semakin nyata. Kami percaya ini bukanlah akhir perjuangan, melainkan babak baru untuk memulai perjalanan lain yang penuh dengan tanggung jawab besar. Semoga kami mampu mengemban kepercayaan yang telah diberikan kepada kami secara bertanggungjawab. Mari pemuda Indonesia, tetap #SemangArt dan #BeraniBermimpi untuk Indonesia lebih baik. Terimakasih untuk Federal Oil & semua rekan-rekan yang telah mendukung gerakan 1000BurungKertas. Mari terus bergerak untuk membagikan keceriaan & harapan bagi anak-anak Indonesia. http://1000burungkertas.org twitter: @burung_kertas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun