Mohon tunggu...
Sofian Munawar
Sofian Munawar Mohon Tunggu... Editor - PENDIRI Ruang Baca Komunitas

"Membaca, Menulis, Membagi" Salam Literasi !

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada Kota Surabaya: Siapa Berani Tantang Risma?

11 Agustus 2015   10:44 Diperbarui: 11 Agustus 2015   10:44 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Walikota Surabaya, Tri Rismaharini/Kompas"][/caption]

Ini hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) Pilkada serentak periode pertama 2015. Namun, hingga kini masih ada enam kabupaten/kota yang belum memiliki paslon yang lengkap atau baru ada satu paslon yang mendaftar, salah satunya adalah Kota Surabaya, Jawa Timur. Hingga hari ini KPU Kota Surabaya baru menerima satu paslon, yaitu pasangan petahana, Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana atau lebih sering disebut sebagai pasangan: Risma-Wisnu. Adakah yang akan berani menantang Risma sebagai Walikota Surabaya?

Setelah KPU secara resmi memperpanjang pendaftaran pasangan calon mulai 9-11 Agustus 2015, terdengar desas-desus munculnya paslon baru yang konon katanya siap menantang Risma di Pilkada Surabaya. Salah satunya paslon Syamsul Arifin-Warsito yang disebut-sebut akan diajukan oleh PKB dan beberapa partai koalisinya, “Saya bersedia jika harus berkoalisi dengan Demokrat, Hanura atau partai politik lainnya. Lantaran, kami akan terus menunjukkan loyalitas dengan partai yang berada di Surabaya. yang terpenting hal ini tidak menciderai siapapun,” ungkap Syamsul yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Surabaya.

Sebelumnya, artis Maia Estianty juga dikabarkan akan turut memeriahkan Pilkada Kota Surabaya dengan menantang paslon Risma-Wisnu. Cucu Pahlawan Nasional Cokroaminoto ini kabarnya akan diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengkonfirmasi kabar itu meskipun ia juga belum bisa memastikan calon resmi yang akan diusung partainya. “Betul, tetapi diinternal partai kita masih membicarakan berbagai kemungkinannya, terutama kita masih mencari calon pasangan untuk wakilnya,” ujar Yandri mengomentari pertanyaan sejumlah media.

Namun hingga hari ini yang merupakan hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran pencalonan pasangan Pilkada, belum ada pasangan lain yang mendaftar ke KPU Kota Surbaya. Akankah Risma-Wisnu tetap menjadi calon tunggal? Lalu bagaimana kelanjutan Pilkada serentak di Kota Surabaya?

Tamparan buat partai politik

Seperti kita ketahui bahwa kelanggkaan paslon yang mendaftar Pilkada di sejumlah daerah telah membuat KPU sebagai penyelenggara Pilkada merasa resah dan gerah. Bawaslu kemudian mengeluarkan surat edaran untuk mengantisipasinya. Surat Bawaslu Nomor 0213/Bawaslu/VIII/2015 tanggal 5 Agustus 2015 mengenai rekomendasi untuk memperpanjang atau membuka kembali pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota di tujuh kabupaten/kota yang hanya mempunyai satu pasangan calon yang mendaftar. Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Mataram, Kota Samarinda, dan Kota Surabaya.

Namun hingga hari ini baru di Kabupaten Pacitan ada tambahan paslon yang mendaftar, sementara di enam daerah lainnya kondisi calon tunggal belum juga berubah. Demikian juga di Surabaya, meskipun sebelumnya sudah banyak dikabarkan aka nada calon yang mendaftar tapi belum kunjung dating juga. “Siapa berani nantang bu Risma? Buang-buang uang saja,” komentar salah seorang kawan saya di media sosial. Dengan melihat rekam jejak dan kinerja Walikota Surabaya saat ini memang diakui banyak pihak agak sulit untuk bersaing dengan Tri Rismaharini, sang Walikota dengan segudang prestasi.

Namun demikian, terlepas dari itu semua, kondisi langkanya paslon dalam Pilkada di Kota Surabaya maupun di tempat lainnya menggambarkan kegagalan partai politik, baik dalam melakukan representasi, pengkaderan maupun pendidikan politik secara baik. Idealnya, partai politik, selain berfungsi sebagai sarana representasi publik ia juga berperan melakukan pendidikan politik, termasuk di dalamnya upaya kaderisasi politik untuk mencetak calon-calon pemimpin yang baik. Namun nyatanya, menyiapkan calon dalam Pilkada saja partai politik tampak mandul. Ini tentu merupakan tamparan politik bagi partai politik yang saat ini lebih banyak sibuk memikirkan hal-hal parsial untuk kepentingan pragmatis dan partikular.

Harus dievaluasi

Saat peluncuran penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015 beberapa waktu lalu, KPU sangat optimis bahwa hajatan besar demokrasi ini akan berjalan lancar. Ketua KPU Husni Kamil Manik menyebutkan bahwa KPU sudah sangat siap menyelenggarakan pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Koordinasi dengan kementerian dan lembaga Negara terkait serta konsolidasi di internal KPU telah dilakukan secara intensif untuk membangun kesamaan persepsi dalam menyelenggarakan pilkada serentak,terutama menyangkut regulasi dan anggaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun