Buah jamblang, atau orang jawa biasa menamakan buah juwet, menjadi obyek penelitian siswa SMA Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya. Sekaligus mengantarkan inovasi tim peneliti muda itu meraih medali emas di ajang Internasional Science and Invention Fair (ISIF) 2024 Online Competition yang berlangsung di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali, Selasa (5/11).
Tim dari SMA di daerah Medokan Semampir Surabaya itu meraih medali emas dalam kategori Life Science. Mereka berinovasi dengan memanfaatkan buah jamblang untuk menghasilkan minuman serbuk instan bernutrisi rendah gula, sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat berisiko tinggi terkena diabetes serta penderita diabetes melitus.
Tim beranggoatakan Kalayya Mahdialika Fahmi, Ratu Rayyani, Sherin Eka Putri Laksono, Alisha Farsya Mujahida, dan Anarghya Dedari Imansyah, yang kesemanya merupakan siswa kelas 12. Dengan inovasi berjudul JamSplash: Jambl
ang Fruit (Syzygium Cumini) as a Nutritional Drink for Diabetes Risk Patients, mereka menduduki posisi puncak peraih gold medali.Di kategori yang sama, empat tim lain juga mendapatkan medali dengan peringkat di bawahnya. Yakni, Â SMA Negeri 4 Denpasar, SMA Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, IYSTC/Valeh Educational and Culture Institute (Iran), dan Phanom Benja School (Thailand).
Peneliti dari SMA Negeri 4 Bali mengangkat topik  snack dari kulit pisang kepok dan kacang gude untuk mencegah refluks asam lambung pada pasien maag. Siswa SMA Bumi Shalawat mengembangkan inovasi plester luka bakar dengan kombinasi daun ciplukan dan ekstrak ikan gabus. Peneliti muda dari Iran tampil dengan  pengaruh pengasinan terhadap struktur daging. Sedang tim dari Thailand melakukan studi efektivitas bio splint yang disintesis dari selulosa sabut kelapa.
Dwi Setiyaningsih, M.Pd, M.Sc. guru pembimbing dari SMA SAIM, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya tim asuhannya meraih prestasi gemilang di tingkat internasional. "Pencapaian tingkat internasional ini bukan hanya bukti kemampuan akademik para siswa, tetapi juga semangat mereka dalam memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan masyarakat" ujarnya penuh semangat.
ISIF (International Science and Invention Fair) merupakan event kompetisi ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2019 bagi para pelajar internasional. Bertujuan mengembangkan semangat kreativitas dan inovasi melalui penelitian/karya ilmiah. Tempat penyelenggaraannya berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2023 diselenggarakan di Universitas Udaya Bali. Beberapa kategori yang dilombakan adalah bidang environment; education; technology; social science; life science; mathematics; dan physics, energy and engineering.
ISIF diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA), dan Mouvement International pour le Loisir Scientifique Et Technique (MILSET) ASIA, dan diikuti oleh banyak negara. Antara lain, Korea Selatan, Thailand, Brunei, Filipina, Turkmenistan, Turki, Amerika Serikat dan sebagainya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H