Mohon tunggu...
Sasetya wilutama
Sasetya wilutama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Pemerhati budaya

Mantan redaktur majalah berbahasa Jawa Penyebar Semangat Surabaya dan pensiunan SCTV Jakarta. Kini tinggal di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Geliat Ludruk Surabaya, Menyasar Anak Muda

1 Juli 2022   16:24 Diperbarui: 1 Juli 2022   16:27 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama grup sengaja dibikin kekinian, demikian juga cerita dan tampilannya, disesuaikan dengan trend masa kini. Misalnya, saat menggelar lakon Ujung Galuh, sejarah kota Surabaya, kostum pasukan Majapahit dibuat ala CoasdPlay .

Walaupun demikian grup ini tidak meninggalkan pakem ludruk, yaitu Tari Remo dan Kidungan. Saat menggelar ludruk di dua lokasi, Warung Mbah Cokro di Jl. Raya Prapen dan cafe Kayoon Heritage, Jl. Embong Kemiri, 18 & 22 Juni lalu, mayoritas penontonnya adalah anak muda. 

Pertunjukan ludruk tersebut dalam rangka memberikan bantuan (saweran) untuk tokoh ludruk Cak Sapari (74 tahun) yang sedang sakit serius. “Banyak anak muda yang mengira ludruk sudah punah, bahkan banyak yang tidak tahu ludruk. Maka kita menyasar cafe atau tempat nongkrong anak muda untuk menggelar pentas ludruk” ujar Robert Bayoned. 

Sementara dua minggu sebelumnya (4/6) penampilan grup ludruk “Marsudi Laras” pimpinan Hartatok di Gedung Kesenian Cak Durasim Taman Budaya Jatim juga penuh oleh penonton anak muda. Banyolan dua orang pelawak, Agung dan Arista, jebolan Audisi Pelawak Indonesia (API) 2005, mampu menggetarkan gedung kesenian berkapasitas 420 kursi itu dengan gelak tawa.

(Sasetya Wilutama)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun