Mohon tunggu...
Sasax
Sasax Mohon Tunggu... Freelancer - penjaga malam

Hanya seorang pemimpi kecil yang menyukai gerimis, ilalang dan senja. \r\nBermimpi bisa menjelajahi Nusantara, Venezia dan Paris

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungguh

29 Juli 2013   09:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat pagi, Dee Maaf telah menyapamu sepagi ini Bahkan sebelum fajar menampakkan wujudnya Dan entah kenapa aku bisa tiba-tiba terbangun sepagi ini, Dee Padahal sudah larut semalam aku terlelap Tapi sepagi ini kantukku tiba-tiba saja menghilang - Ijinkan aku bercerita, Dee Dan dengarkan saja di antara rasa kantukmu Mungkin kisahnya akan terbawa menjadi lanjutan mimpi indahmu yang sempat tertunda - Ini masih tentang rinduku padamu Rindu yang masih aku gantungkan tinggi di gemintang Yang masih saja belum mampu kusampaikan semua padamu - Aku merinduimu Sungguh... Demi tanah negri yang sudah lama aku tinggalkan Merindui hal-hal sederhana dan rumit tentang kamu Tentang semua cerita yang hampir kita lupakan 5 tahun terakhir Tentang kita - Masih kah kau merindui hal yang sama, Dee Debat panjang kita tentang hal-hal sepele Tentang lama jam tidur Tentang hitungan jam sehari yang seharusnya tidak dua puluh empat jam Tentang carut marut politik negri ini Tentang Relativitas Einstein Tentang Eksistensi Tuhan Yang akhirnya selalu kita tutup saat salah satu dari kita terlelap - Aku selalu merinduinya Dee Smua perbedaan pendapat kita tentang smua Tentang semesta, tentang hidup Ataupun tentang cinta Tetapi kita tahu bahwa kita tidak berbeda Manusia dengan mimpi-mimpi yang sama Yang mencari kebahagian kecil Dalam dunia yang begitu asing untuk kita - Dan walaupun begitu, Dee Smua itu akhirnya kan selalu kita maknai dengan sebuah gelak tawa sederhana Sesederhana rinduku padamu kali ini - - - Bdg-290713-03.00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun