Sebagai orang yang lahir dan besar di Semarang, saya terbiasa berbelanja di pasar rakyat mulai dari makanan, pakaian, hingga peralatan rumah tangga yang dikenal dengan pasar Selo dan pasar Perbalan. Selain karena lokasinya dekat dengan rumah, harganya juga murah serta kualitas barang yang bagus membuat saya sering belanja di pasar rakyat. Banyak hal yang saya peroleh ketika berbelanja di pasar rakyat dengan ibu saya antara lain mengetahui kualitas barang yang baik, memilih makanan yang masih segar dan bergizi, dan menawar harga yang murah.
Walaupun sekarang saya bekerja dan menetap di Jakarta, namun saya masih menyempatan diri berbelanja di pasar rakyat seperti pasar Kramatjati, pasar Tebet, dan Pasar Cijantung. Sebetulnya di sebagian pasar rakyat yang ada di Jakarta sudah ada perbaikan baik dari segi tempat, kemudahan bagi pedagang hingga kenyamanan bagi pengunjung. Namun hal perbaikan itu masih belum bisa mengimbangi pesatnya pertumbuhan pasar modern yang fasilitasnya jauh lebih besar dan nyaman serta harga yang lebih murah dari pasar rakyat. Hal ini tentu akan merugikan pedagang di pasar rakyat karena pembeli akan beralih ke pasar modern.
Perlu adanya kebijakan dan terobosan dari semua pihak agar pasar rakyat bisa terus berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Semua pihak harus terlibat mulai dari pemerintah, masyarakat, media massa, hingga pengusaha swasta. Jika dikelola dengan serius pasar tradisional menjadi obyek wisata yang khas Indonesia bagi wisatawan domestik hingga mancanegara. Saya sebagai masyarakat umum ingin bisa memberikan kontribusi untuk mendukung pasar rakyat di Indonesia walaupun diawali dari hal kecil yaitu menyumbangkan ide melalui tulisan di kompasiana. Â Ide dari saya antara lain : a. Mengatur jam buka pasar modern dan pasar rakyat. Berdasarkan informasi dari teman saya yang pernah kuliah dan tinggal di luar negeri, pemerintah seharusnya memiliki aturan jam buka agar tidak bersamaan antara pasar modern dan pasar rakyat. Pasar modern diharuskan buka lebih siang misalnya jam 11.00 - 22.00 agar masyarakat jika ingin belanja di pagi hari bisa menuju ke pasar rakyat, sedangkan bagi karyawan atau golongan menengah ke atas jika ingin belanja bisa membeli di pasar modern. Dengan aturan jam buka ini maka pasar rakyat memiliki jam operasional lebih lama dari jam 22.00-11.00 dan tersedia pilihan belanja di pagi atau sore hari. b. Harus ada selisih harga antara pasar modern dan pasar rakyat. Untuk melindungi komoditas lokal dan pedagang pasar rakyat harus ada kebijakan untuk menaikkan harga di pasar modern. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat belanja di pasar rakyat karena harga yang murah dibandingkan pasar modern. Pasar modern ditujukan untuk menengah ke atas maka harga yang lebih mahal dibandingkan di pasar rakyat adalah hal yang wajar karena konsumen yang membeli juga berbeda.
c. Mengadakan kampanye untuk berbelanja di pasar tradisional misalnya lomba foto saat belanja di pasar tradisional atau lomba menulis blog mengenai pengalaman di pasar tradisional. Dengan adanya kompetisi seperti ini maka bisa mendorong masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat dengan kegiatan yang menyenangkan dan berhadiah. Selain itu bagi karyawan swasta atau instansi pemerintah didorong untuk belanja di pasar rakyat minimal seminggu sekali dan bagi yang rajin belanja mendapatkan hadiah baik dari pemerintah daerah atau pihak swasta. d. Di antara pasar rakyat dalam satu wilayah diadakan kompetisi pasar paling bersih atau paling nyaman bagi pengunjung. Kompetisi ini mendorong para pedagang dan pengelola pasar menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung. Dengan adanya kompetisi ini akan membiasakan untuk menjaga kebersihan dari pedagang, pengunjung, dan pengelola pasar sehingga tercipta kesan yang positif terhadap pasar rakyat. e. Setelah membangun dan merenovasi bangunan pasar menjadi lebih baik maka perlu dikembangkan lagi menjadi obyek wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan ciri khas barang yang dijual serta keramahan pembeli maka hal ini bisa menjadi ciri khas pasar rakyat Indonesia dibandingkan pasar modern dan pasar tradisional di negara lain. Di Jakarta pasar Santa yang dulu hanya dianggap pasar rakyat yang kurang menarik kini telah berubah menjadi tempat nongkrong anak muda yang kreatif. Berkat inovasi serta kreatifitas anak muda tempat dulu hanya diangggap kurang berkelas kini bisa menjadi alternatif baru bagi generasi muda untuk berkumpul dan berkolaborasi.
f. Mengajak pelajar untuk mengunjungi pasar rakyat agar bisa memperkenalkan pasar rakyat sejak anak-anak dan mengetahui perbedaan serta ciri khas yang ada di pasar rakyat. Jika sudah diperkenalkan dengan pasar rakyat maka generasi muda akan familiar dengan pasar rakyat dan memiliki rasa bangga untuk belanja. Setelah bangga kemudian timbul keinginan untuk memberikan inovasi pada pasar rakyat dengan tetap mempertahankan ciri khas yang ada. Semua bisa dilakukan asal ada kemauan dan kerja sama berbagai pihak untuk mendukung dan mengembangkan pasar rakyat di Indonesia. Setiap daerah saya yakin memiliki ciri khas pada pasar rakyat yang harus dipertahankan dan dijaga agar bisa menjadi warisan budaya bagi generasi selanjutnya. Dalam setiap masyarakat harus memiliki kebanggaan untuk belanja di pasar rakyat dan membeli produk lokal sebagai wujud cinta terhadap produk dalam negeri dan mendukung
ekonomi rakyat untuk kemajuan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya