Jika datang ke kafe pasti timbul rasa lapar juga haus sehingga butuh makanan dan minuman yang enak. Di Kampoeng Gallery menunya cukup beragam seperti mie goreng yang harganya mulai Rp 17.000-an, aneka nasi goreng mulai Rp 17.000-an, hingga berbagai cemilan ringan, seperti singkong goreng, kentang goreng, otak-otak dan kue brownies. Saat menyantap mie goreng terasa enak di lidah saya dan proses penyajian cepat sehingga tidak menunggu lama.Â
-
Pemilik kafe yang ramahÂ
Pemilik sekaligus pendiri Kampoeng Gallery yaitu bapak Ivan Moningka dan ibu Pinta Simanjuntak merupakan orang yang ramah dan sering berinteraksi dengan pengunjung. Bahkan di hari tertentu beliau mendemokan membuat masakan seperti kebab dan mie ayam di depan komunitas atau kelompok yang datang. Hal ini merupakan nilai lebih yang jarang saya temui jika mendatangi kafe di Jakarta sehingga saat di Kampoeng Gallery saya merasa seperti di rumah karena diterima dengan baik.Â
Bisa menikmati suasana dengan tenang juga nyaman
Jika di beberapa kafe sering menyetel musik dengan suara kencang sehingga harus berteriak saat berbicara, di Kampoeng Gallery justru sebaliknya disini bisa leluasa ngobrol, membaca juga berfoto dengan tenang karena tidak terganggu dengan suara musik. Suasana inilah yang saya suka dimana saya bisa menjelajah semua bagian sampai tuntas dan membaca majalah tahun 90an dengan fokus. Berada di tempat ini membuat saya seperti kembali ke masa lalu dimana belum ada gawai dan terlepas sejenak dari hiruk pikuk rutinitas ibukota.Â
Usaha pak Ivan Moningka mendirikan tempat ini sejak tahun 2010 tidak sia-sia karena sekarang setiap hari ramai dipadati pengunjung sampai anak generasi Z. Berkat viral di salah satu platform media sosial tempat yang tadinya sepi kini menjadi populer. Bagi saya ini menarik karena dengan adanya Kampoeng Gallery bisa menjadi tempat belajar anak generasi z untuk mengenal barang-barang jadul yang kini sulit ditemui. Mereka juga bisa belajar sejarah dan literasi dari tempat ini karena buku atau majalah bisa dibaca di tempat.Â