Menurut hasil survey BPS tahun 2021, komposisi penduduk terbanyak 27,94% adalah generasi z. Generasi z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 - 2012 atau usia 10 - 25 tahun. Ada dua golongan z yaitu yang masih sekolah dan masuk dunia kerja.Â
Karakter generasi z atau gen z biasanya dinamis, kreatif, dekat dengan dunia digital, namun terkadang lemah dan manja. Karena sejak lahir sudah dekat dengan teknologi maka biasanya akan berani berbeda dari lingkungannya dan menunjukkan kemampuan dirinya. Mereka akan sangat bergantung dengan internet untuk solusi masalah.
Perbedaan karakter gen z dengan generasi sebelumnya membuat kesenjangan dan dianggap keluar dari nilai yang telah ada. Bahkan gen z identik sebagai "si paling healing" karena rentan dengan tekanan lingkungan sekitar. Pengaruh media sosial yang menampilkan kesempurnaan membuat gen z merasa minder atau tidak percaya diri sehingga butuh waktu untuk menenangkan diri alias "healing" dari rutinitas di kota besar.Â
Sisi lain generasi z adalah membawa perubahan dalam industri dengan kecanggihan teknologi, metaverse, artificial intelligence dan lainnya. Jika gen z ini diarahkan sejak kecil untuk mengembangkan bakatnya, diberikan dukungan, diberikan fasilitas untuk berkarya, saya yakin banyak dari generasi z yang bisa dijadikan contoh atau panutan karena sikap dan prestasinya. Kita bisa lihat Cinta Laura, Maudy Ayunda, Iqbaal Ramadhan adalah sedikit contoh anak gen z yang bisa berprestasi juga jadi panutan dengan kerja kerasnya.Â
Salah satu gen z yang bisa kita banggakan karena meraih prestasi di dunia internasional ialah Nabila Jandini Hidayat remaja berusia 14 tahun baru saja meraih juara debat internasional di ajang Tournament of Champions The World Scholar's Cup 2022 yang berlangsung di Yale University, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat pada bulan November 2022 lalu. Ini kali kedua Nabila bertarung di Tournament of Champions WSC. Tahun lalu Nabila sudah berhasil meraih juara Global Around Tournament of Champions WSC pada tahun 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Empat Medali Emas Tournament of Champions WSC 2022 yang diraih Nabila untuk kategori Team Debate, Writing Champions, Literature (Challenge), dan Team Writing dan Dua Medali Perak untuk kategori Debate Champions dan Team Bowl.
Prestasi ini  adalah hasil kerja keras sejak anak-anak dimana Nabila suka baca buku, memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik kemudian mengikuti ekstrakurikuler debat bahasa Inggris tahun 2019. Dengan terbiasa berbicara bahasa Inggris maka orang tuanya  mengarahkan untuk kompetisi debat dari tingkat regional bahkan internasional.
Nabila pun sama seperti remaja pada umumnya yang memiliki akun media sosial namun digunakan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan kegiatan positif sehingga bisa menginspirasi pengikutnya untuk berani berkarya sesuai minat yang dimiliki. Walaupun dalam keseharian Nabila termasuk anak pendiam namun dalam berkompetisi ia bisa menjelaskan sebuah topik di depan juri dengan logis, percaya diri dan waktu singkat.
Dari sini kita bisa belajar penting bagi orang tua dan lingkungan sekitar memberikan dukungan agar anak atau keluarga bisa meraih prestasi di tingkat internasional. Apalagi sekarang sudah banyak teknologi yang memudahkan sehingga bisa digunakan untuk belajar dan menambah skill secara virtual. Saya pun banyak belajar anak gen z seperti Nabila Jandini Hidayat untuk berani mengekspresikan diri melalui platform kekinian agar karya saya bisa dinikmati berbagai kalangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H