Selamat pagi teman-teman... kalimat itu menjadi awal sapaan di grup Whatsapp komunitas setiap harinya. Biasanya saya dan teman-teman kerja atau komunitas mengawali percakapan di grup lalu berlanjut dengan kopdar, bukber dan halal bihalal untuk mempererat silaturahmi. Namun keadaan kini berubah, rencana bertemu sebelum, saat, dan sesudah bulan Ramadan kini ditunda secara massal.Â
Ada kangen, sedih dan sepi karena hampir dua bulan tidak bertatap muka. Tapi kami harus menerima dan mengganti cara bertemu dari offline menjadi online. Beruntunglah kini teknologi semakin modern sehingga telepon, video call atau berkirim pesan menjadi mudah dilakukan asalkan sinyal internet stabil.Â
Hampir setiap orang kini menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dari anak-anak sampai orang dewasa. Dari mengerjakan tugas sekolah, bertegur sapa sampai rapat membahas pekerjaan kini dilakukan dengan bantuan aplikasi video conference.
Dulu saya jarang memakai aplikasi ini, hanya memakai untuk orang terdekat tapi kini dengan berbagai komunitas dan pekerjaan menggunakannya. Mau tidak mau kita dituntut bisa beradaptasi dengan teknologi supaya silaturahmi bisa lancar yang bisa mempermudah rezeki di masa pandemi.
Momen virtual meeting  menjadi acara yang ditunggu karena disinilah saya bisa menyapa, bertanya dan saling bertukar informasi saat menjalani karantina di rumah. Ada cerita lucu, mengejutkan dan membahagiakan saat ngobrol karena bisa saling menyemangati serta berharap bisa bertemu dengan normal secepatnya.Â
Selain menggunakan aplikasi google meet untuk virtual meeting dan google duo untuk video call dengan teman atau sahabat, saya juga menggunakan aplikasi media sosial seperti facebook, instagram dan twitter untuk mengobrol dengan teman atau berkomentar yang ringan dan lucu supaya tetap semangat.Â
Memang komunikasi secara online tidak dapat menggantikan interaksi sesama manusia yang dapat langsung dirasakan tapi komunikasi jauh lebih mudah untuk antar kota, antar negara bahkan antar benua.Â
Berbagai aplikasi kini berlomba-lomba membuat layanan video call dengan anggota mencapai puluhan sampai ratusan orang karena kebutuhan yang tinggi setiap harinya. Sayangnya aplikasi buatan Indonesia masih belum ada padahal pengguna teknologi ini sangat banyak.