Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merayakan Ulang Tahun Kelima KOMIK dengan Momen Bersejarah

28 Agustus 2019   16:55 Diperbarui: 28 Agustus 2019   17:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun yang lalu bulan Agustus merupakan bulan yang berkesan bagi saya karena bisa menyaksikan acara olahraga internasional tingkat Asia yaitu Asian Games. Mulai dari pembukaan sampai beberapa pertandingan saya tonton langsung di tempat atau melalui televisi. 

Saat itu jiwa nasionalisme masyarakat seakan tumbuh karena mendukung atlet dengan berbagai cara agar bisa meraih medali demi bangsa dan negara. Sejumlah masalah yang sebelumnya dikhawatirkan akan menghalangi Asian Games terbukti bisa diatasi dengan baik. 

Hasilnya Indonesia meraih peringkat keempat jauh di atas target presiden yaitu sepuluh besar. Prestasi atlet dan dukungan semua pihak membuat event Asian Games berhasil diadakan dengan baik serta Indonesia mendapat pujian dari beberapa negara asing. 

Tahun ini di bulan Agustus saya memiliki pengalaman berkesan dengan cara yang berbeda. Sama-sama merayakan proklamasi kemerdekaan bersama komunitas penyuka film dan blogger yang aktif di Kompasiana yaitu KOMIK. Awalnya peserta diminta menulis tentang film nasional misalnya film berkesan atau masukan untuk sineas Indonesia. 

Semua peserta yang menulis dipilih KOMIK yang akan mengikuti acara Nobar Maraton tanggal 18 Agustus 2019. Acara dimulai di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta. Saya sering melewati museum ini namun belum pernah masuk dan ingin bisa masuk ke dalam bangunan bersejarah ini. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Akhirnya keinginan itu kesampaian juga bisa memasuki Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Di dalam museum barangnya masih terawat bahkan sudah menggunakan teknologi canggih seperti permainan dalam tablet, proyektor dan pemutaran film menjelang proklamasi. 

dokpri
dokpri
Walaupun museum ini bukan tempat disusunnya naskah proklamasi namun dibuat semirip mungkin bagian-bagiannya. Setiap bagian terdapat penjelasan singkat yang informatif proses pembuatan naskah proklamasi. 

dokpri
dokpri
Selama ini saya mengetahui proses penyusunan sampai pembacaan teks proklamasi dari buku sejarah, sekarang saya bisa melihat langsung bagian rumah yang digunakan, siapa saja tokoh yang terlibat sehingga ketegangan menjelang akan dibacakan proklamasi. 

Isi teks proklamasi memang singkat namun butuh kerja keras untuk membuatnya apalagi harus berusaha agar tidak ketahuan oleh Jepang yang saat itu sudah terdesak Sekutu pada perang dunia kedua. Berkat kekompakan PPKI dan tekad yang kuat di saat Jepang kalah oleh Sekutu, Indonesia berhasil membaca proklamasi kemerdekaan yang disambut gegap gempita masyarakat.

Perjuangan tidak berakhir begitu saja karena harus menyiarkan proklamasi sampai pelosok menggunakan radio yang masih terbatas, pamflet dan surat kabar daerah agar semua masyarakat tahu kalau Indonesia sudah bebas dari penjajahan Jepang. 

dokpri
dokpri
Di lantai kedua museum, beberapa papan informasi sudah bisa diakses menggunakan aplikasi Siji yang bisa diunduh dari playstore. Foto yang dipindai  oleh aplikasi maka akan berubah menjadi video seperti film dokumenter. Ini pertama kalinya saya melihat karya museum bisa secanggih ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun