Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Saatnya

2 September 2015   17:46 Diperbarui: 3 September 2015   05:56 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir berita kenaikan harga barang termasuk harga sembako membuat masyarakat semakin resah karena harga daging sapi dan ayam yang melonjak naik lebih mahal sebelum harga sebelum lebaran. Bahkan saya sempat menonton di televisi para pedagan sapi mogok berjualan karena kenaikan harga yang tidak masuk akal. Sebagai masyarakat saya juga prihatin dengan naiknya harga kebutuhan, namun ingin bisa makan dengan lauk yang bergizi dengan harga yang terjangkau. [img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-110218-55e6cefe6e7a616309731629.jpg?v=400&t=o[/img] Tanpa disadari masih ada lauk yang mengandung protein tinggi, setiap hari ada dan tidak perlu diimpor yaitu hasil laut berupa ikan, udang, cumi, kepiting dan lainnya. Walaupun hasil laut Indonesia sangat melimpah dan beraneka ragam, namun masih belum optimal diberdayakan sehingga banyak yang dicuri negara lain. Tingkat konsumsi hasil laut Indonesia masih rendah dibandingkan dengan hasil laut yang diperoleh. Maka wajar jika beberapa perusahaan pengolahan ikan malah lebih suka mengeskpor hasil olahan ikan ke luar negeri karena tingkat konsumsi yang tinggi.[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-111324-55e6cc44f67a61bd15665742.jpg?v=400&t=o[/img]Salah satu perusahaan pengelola ikan dalam negeri PT KML Food yang didirikan sejak 18 Agustus 1994 dari unit pengolahan ikan teri nasi (chirimen) yang sederhana di Tuban, kini menggurita dengan berbagai produk perikanan. Beberapa produk yang sejak 2013 mulai dijual ke konsumen dalam negeri antara lain bakso ikan, udang, takoyaki, kedelai jepang, cumi dan aneka cemilan dari bahan ikan. Agar lebih mendekatkan diri produk hasil olahan ke masyarakat, PT KML Food mengikuti pameran UKM Ekspor di Smesco tanggal 25 -26 Agustus 2015. Beruntunglah sebagai salah satu anggota Kompasianer, saya dan rekan-rekan lainnya berkesempatan melihat langsung dan mencoba hasil olahan laut buatan dalam negeri.[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-110404-55e6ce8db7937393077013d4.jpg?v=400&t=o[/img] Ketika saya datang, tampak beberapa anggota KPK sedang sibuk mencoba menu bakso ikan dan kedelai jepang dan bertanya kepada pak Agus Sulaiman dan Winanda Prima. Tak mau ketinggalan, saya juga ikut mencoba kacang kedelai jepang yang berwarna hijau segar. Begitu mencoba hmm rasanya begitu segar dan gurih ketika dilidah serta mudah untuk dikunyah. Ternyata setelah makan, saya melihat animo pengunjung untuk membeli dan mencoba begitu besar karena harga yang terjangkau dan variasi produk yang beraneka ragam[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-111319-55e6cf5622afbde211c01207.jpg?v=400&t=o[/img]Melihat berbagai produk yang dijual saat pameran, saya pun menanyakan dimana pabrik pengolahan produknya ternyata ada dua pabrik besar yaitu di Gresik dan kota kelahiran saya di Semarang. Wah ada rasa bangga ternyata ada produk dalam negeri yang bisa memproduksi hasil laut yang beraneka ragam bahkan diekspor ke luar negeri. Bagi orang Indonesia sendiri produk hasil laut masih kurang diminati karena tempat dan penyajian yang kurang bersih. Di daerah Kramat Jati banyak pedagang hasil laut yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan yang terkena asap polusi dan bau amis yang menyengat. Padahal jika dijual di tempat yang bersih, higienis dan nyaman maka orang akan berminat mengkonsumsi produk hasil laut.[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-113254-55e6d013727e616b16a641ff.jpg?v=400&t=o[/img]Untunglah ada inisiatif dari bapak Muhammad Nadjikh selaku pendiri dan President Director PT KML Food yang ingin meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk perikanan Indonesia. Yang semula kesan produk perikanan kurang menjual namun berkat kerja keras dan inovasi, hasil olahan KML Food bisa membantu nelayan meningkatkan taraf hidup lebih baik lebih dari 300.000 orang di seluruh Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan 12.000 orang di berbagai wilayah.[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/variasi-produk-kml-food-55e6d1569297737514185a76.jpg?v=400&t=o[/img]

sumber : [url=http://www.kmlfood.com]www.kmlfood.com[/url]

[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150826-085927-55e6d54bf67a619d14665742.jpg?v=400&t=o[/img]Tidak hanya itu aneka produk olahan hasil laut KML Food pun berhasil melewati proses yang higienis hingga mampu dipasarkan di swalayan kelas dunia seperti Wallmart di Amerika Serikat dan dihidangkan di restoran dan hotel bintang lima di berbagai negara. Sebuah prestasi yang patut dibanggakan karena tidak banyak produk Indonesia yang bisa disajikan di tempat mewah dengan standar yang tinggi. Ternyata produk perikanan yang melimpah dari lautan Indonesia yang semula kurang diminati jika dikelola dengan profesional terbukti bisa membantu para nelayan dan memberikan devisa bagi negara dari hasil ekspor[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-114750-1-55e6d1bb727e61db15a64201.jpg?v=400&t=o[/img]Setiap tahun KML Food melakukan inovasi dengan memperluas jenis produk tidak hanya hasil laut saja namun juga memproduksi snack laut sejak tahun 2013 yang terdiri teri nasi balado, keripik ikan kalapan dan teri jengki balado dengan ukuran 120 gram. Snack ini pas banget buat anak kosan seperti saya yang ingin sarapan dengan lauk yang bergizi dan praktis. Harga pun cukup terjangkau sekitar Rp 12.500 setiap bungkusnya. Produk lainnya yang diproduksi tahun 2014 ialah sayuran berupa edamame berukuran 200 gram berupa kedelai Jepang yang memiliki nilai gizi tinggi dan rasa yang asin, takoyaki (gurita lapis tepung) dan kentang goreng dengan ukuran 500 gram. [img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/new-kamaboko-55e6d2a8c323bd290f9f754d.png?v=400&t=o[/img][img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/rsz-img-20150825-130000-1-55e6d351727e616a15a64201.jpg?v=400&t=o[/img]Di tahun 2015 ini, KML Food mengembangkan produk berupa bakso sapi serta kamaboko lengkap dengan pengolahan. Melihat potensi pasar dalam negeri yang besar, KML Food ingin produknya juga bisa berhasil di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menjadi supplier restoran cepat saji ternama di Indonesia dan terus menggalakkan kegiatan gemar makan ikan dari anak-anak hingga dewasa. Langkah lain yang perlu dilakukan ialah memasang iklan di media massa seperti televisi, Koran, majalah dan media lainnya termasuk online. Dengan memasang iklan dan melakukan banyak kegiatan promo maka masyarakat makin mengenal brand KML Food antara lain Prima Star, Panorama, Kamaboko, Minaku dan Minakita.[img]https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/09/02/grebek-kpk-55e6d304727e614816a641ff.jpg?v=400&t=o[/img]Yuk biasakan mengonsumsi hasil laut Indonesia agar taraf hidup nelayan bisa lebih sejahtera dan menjadikan produk buatan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun