Mohon tunggu...
Sasabillah
Sasabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif hidayatullah program studi pengembangan masyarakat islam

untuk memenuhi tugas UTS yang diberikan oleh dosen H.M Firdaus BA.,M.A.,Ph.D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anjuran Menuntut Ilmu

9 November 2024   16:25 Diperbarui: 9 November 2024   16:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANJURAN MENUNTUT ILMU

 

Menuntut ilmu adalah proses aktif dalam mencari, mempelajari, dan memahami ilmu pengetahuan. Ini mencakup berbagai cara, seperti mengikuti pendidikan formal, belajar mandiri, dan diskusi dengan orang lain. Menuntut ilmu sangat penting untuk pengembangan diri, peningkatan keterampilan, dan memberi konstrubusi positif kepada masyarakat. Selain itu, menuntut ilmu dianggap sebagai kewajiban moral dan spiritual. Anjuran menuntut ilmu dianggap wajib bagi setiap individu. Ini mencakup pentingnya memahami dunia, belajar sepanjang hayat, memberi manfaat pada sesama makhluk, dan mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual. Kewajiban inti manusia sangat banyak terutama beribadah kepada Allah SWT, namun salah satu dari kewajiban yang lain tidak kalah penting yakni belajar atau menuntut ilmu, agar lebih memperkaya pengetahuan bisa melalui satuan pendidikan.

Menuntut ilmu wajib bagi setiap manusia mulai dari sejak lahir sampai liang lahat. Oleh karena itu manusia dituntut untuk wajib belajar baik dari pendidikan formal, informal maupun non formal. Ukuran dan tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi suatu bangsa, atau semakin maju gaya hidup dan kesejahteraan penduduknya terlihat dan dapat digali melalui ilmu pengetahuan.  Dengan demikian, anjuran ini mendorong orang untuk terus belajar demi pengembangan diri dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Al-Attas, ilmu secara terminologi dapat difahami dengan dua definisi, pertama ilmu sebagai sesuatu yang berasal dari Allah SWT bisa dikatakan bahwa ilmu datang (husul) makna sesuatu atau objek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu, sedangkan kedua ilmu adalah sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif dan juga bisa juga datang (wusul) pada makna sesuatu atau objek ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu mencakup dalam semua hal.( muhammad ghozali, 2021).

 Mempelajari ilmu sangatlah penting untuk mencapai kebahagiaan baik didunia maupun di akhirat. Tanpa ilmu, manusia akan kesulitan dalam menjalani berbagai aspek kehidupan. Dalam mencari rezeki, beribadah, bahkan dalam hal dasar seperti makan dan minum, semua memerlukan pengetahuan. Oleh karena itu, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban yang tidak bisa diabaikan, terutama terkait dengan tanggung jawab seseorang sebagai hamba Allah SWT. Jika seseorang tidak memahami kewajibannya sebaagai hamba, maka bagaimana dia bisa memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.(Lubis, 2016).

Dalam pandangan Islam, anjuran menuntut ilmu bukan hanya sekedar ajakan, melainkan sebuah kewajiban bagi semua umat Islam. Al-Quran dan hadis telah banyak membahas tentang pentingnya menguasai ilmu serta pentingnya menuntut ilmu. Salah satu hal yang membedakan Islam dengan agama lain adalah penekanannya terhadap ilmu pengetahuan. Dalam pandangan Islam, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia lebih unggul dari makhluk lainnya dalam menjalankan tugas sebagai khalifah. Al-Quran  dan hadist juga berulang kali menegaskan bahwa umat Islam yang berilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi.(Ulum, 2007)

Menuntut ilmu merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya ilmu manusia tidak akan bisa berkembang. Selain itu, menuntut ilmu dianggap sebagai langkah awal dalam membangkitkan kesadaran dalam pemikiran (Ramly, 2005). Menurut Driyakara dalam buku membangun pendidikan yang memberdayakan dan mencerdaskan, beliau mengatakan bahwa proses menuntut ilmu merupakan proses untuk membimbing manusia muda menjadi lebih dewasa dan lebih manusiawi.

Dalam menuntut ilmu, kita perlu memiliki etika, terutama terkait dengan niat, yang merupakan inti dari segala sesuatu. Jika niat mencari ilmu karena Allah, maka ia akan mendapatkan pahala dan ketentraman dari Allah SWT. Etika menuntut ilmu menurut Al-Zurnuji ialah sebagai berikut: (Al-Zurnuji, 2008).

  • Niat belajar
  • Niat yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu bukan untuk mengharapkan pujian dari manusia, akan tetapi niat di sini hanya untuk mencari ridha Allah SWT agar mendapat kebahagiaan akhirat. Jangan sampai para penuntut ilmu salah dalam niatnya, seperti niat hanya untuk mendapatkan kenikmatan dunia, mengharapan kehormatan ataupun kedudukan/jabatan. Nasir ad-Din at-Tust menyampaikan bahwa dalam hadis nabi berbunyi "sesungguhnya amal itu tergantung pada niat". Maka sepantasnya seorang menuntut ilmu berniat menghilangkan kebodohan dalam dirinya dan memerangi kaum yang bodoh (memberikan bimbingan dan pengajaran) serta keberlansungan agama dengan menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran yang merangkap dalam dirinya dengan segala kemampuannya.
  • Membersihkan hati dari akhlak yang buruk
  • Sesungguhnya perumpamaan ilmu dalam hati seseorang manusia seperti cahaya lampu. Apabila kaca lampu tersebut bersih maka cahaya yang dihasilkan akan terang. Sebaliknya apabila kaca lampu tersebut kotor, maka cahaya yang dihasilkan akan redup bahkan hilang. Kemiripan ilmu dalam hati manusia memang seperti cahaya pelita. Cahaya yang dihasilkan akan terang jika kaca lampunya bersih. Begitu sebaliknya jika kaca lampu yang kotor akan redup bahkan hilang. Oleh karena itu, setiap orang yang menuntut ilmu hendaknya memperindah dan membersihkan hatinya dari kotoran atau penyakit hati dalam pandangan Islam seperti sifat iri, dengki, arogan, marah, dan lainnya. Imam Al-Ghozali menjelaskan bahwa seorang yang ingin menuntut ilmu seharusnya mensucikan hatinya dari akhlak-akhlak yang tercela karena ilmu adalah ibadah hati dan hubungan jiwa untuk dekat kepada Allah. Beliau membuat perbandingan dengan orang yang mendirikan salat, maka diwajibkan atasnya untuk bersuci dari hadas besar maupun kecil dan harus bersih dari najis
  • Memilih ilmu
  • Para penuntut ilmu sebaiknya memilih ilmu yang paling baik yang diperlukan untuk kehidupan agama mereka di masa depan. Kita perlu mengutamakan ilmu tauhid dan ma'rifat. Kita juga perlu sabar dan tabah dalam menuntut ilmu. Al-Zurnuji memerintahkan agar selalu musyawarah dalam segala hal. Karena ilmu merupakan hal yang sangat penting juga sulit.
  • Menghormati guru
  • Menghormati guru adalah hal yang penting. Karena menghormati ilmu juga berarti  menghormati guru. Kita harus menghormati guru dengan memberikan perhatian penuh terhadap ilmu yang disampaikan, meskipun materi tersebut agak sulit di pahami. Setiap muslim perlu mempelajari akhlak yang terpuji serta menghindari akhlak tercela, seperti sifat marah hati, pelit, pemerintah, juga sombong.
  • Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu
  • Para penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh dalam proses menuntut ilmu. Kita disarankan untuk mengulangi pelajaran pada malam hari. Kesungguhan yang tinggi adalah kunci utama kesuksesan.
  • Bertawakal kepada Allah SWT
  • Dalam menuntut ilmu kita perlu bertawakal kepada Allah SWT dan tidak terpengaruh oleh urusan dunia. Oleh karena itu, para penuntut ilmu sebaiknya berusaha mengurangi kecintaan mereka terhadap hal-hal yang berhubungan dengan duniawi. Selain itu, mereka juga harus bersabar dalam proses mencari ilmu, karena menuntut ilmu tidak lepas dari kesulitan.
  • Memanfaatkan waktu
  • Memanfaatkan waktu untuk belajar sangatlah penting. Menuntut ilmu berlangsung dari kita dilahirkan hingga kita meninggal. Masa paling cermelang untuk menuntut ilmu adalah pada masa muda, sehingga kita harus memanfaatkan masa muda kita sebaik mungkin.

Ilmu dalam Islam sangatlah penting hal tersebut terbukti dalam Al-Qur'an dan hadis sebagai asas utama dalam kehidupan manusia. Maka dari itu ilmu merupakan jembatan hidup manusia baik dalam mencapai dunia, akhirat maupun keduanya. Bahkan dalam prosesnya pun selalu ada ganjaran baik untuk kehidupan dunia dan akhirat. Tentunya dalam proses menuntut ilmupun baiknya untuk mencapai keridhoan dari Allah ada kiat-kiat yang meliputi permulaan pertama dari hati yakni niat ikhlas untuk mencapai rido-Nya, membersihkan hati dari perkara munkar, tidak berlaku sombong dan tidak malu dalam menuntut ilmu, berlapang dada, menghilang kebodohan dalam diri dan orang lain, beramal dengan ilmu, bertujuan membela syariat, dan bersungguh-sungguh atau tekun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun