Mohon tunggu...
Vanessa Aurel
Vanessa Aurel Mohon Tunggu... Freelancer - -communication studies-

HI! You can call me Aurel. I do love to learn language and culture!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Anak Komunikasi Harus Paham Istilah Multimedia!

7 Februari 2020   18:02 Diperbarui: 9 Februari 2020   16:13 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Multimedia. Sumber: google image


Konten multimedia dikembangkan melalui jurnalistik foto yang terus berevolusi. Konten multimedia juga menjadi salah satu praktik ekonomi baru dalam bermedia.

Revolusi digital telah berkembang dan memunculkan keberadaan multimedia yang sekaligus menggaburkan batasan antara gambar diam dan gambar bergerak. Hal ini membuat MediaStorm percaya bahwa multimedia adalah penggambaran tentang fotografer yang membuat film dokumenter.

Namun, Tomlin, seorang editor Thunderdome mengartikan multimedia sebagai suatu video dan interaktif. Karakteristik dari interaktif dimaksudkan sebagai pelaporan data, aplikasi database, dan aplikasi berita lainnya yang membantu pembaca memahami cerita yang dibagi.

Melihat akar sejarahnya, multimedia berasal dari media gambar fotografi yang menciptakan persepsi gambar bergerak. Alfred Stieglitz (1897) menganalisis pentingnya pertunjukan slide dan mencatat bahwa kualitas foto tidak hanya berasal dari gambar tetapi juga kontrol atmosfer yang dibuat melalui proyeksi.

Praktik fotografi mengacu pada bagaimana seseorang menceritakan sesuatu dengan beberapa aspek, seperti teknologi pencitraan berbasis lensa, kemampuan gambar dalam satu bodi kamera, dan lainnya.

Jurnalistik foto juga dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi, misalnya kemunculan kamera DSLR, Nikon D90, dan Canon 5D Mark II. Kompleksitas tentang gambar diam dan gambar bergerak menimbulkan istilah "pasca-fotografi" yang mengacu pada dunia di mana berbagai bentuk visual lebih hidup dan lebih kuat dari sebelumnya.

Jurnalistik foto. Sumber: dictio.id
Jurnalistik foto. Sumber: dictio.id

Pertengahan 1990an, orang-orang mulai berpindah ke berita online dan mulai menjumpai "multimedia". Situs web berita yang memanfaatkan teknologi digital pada saat itu adalah MSNBC.com, Aftonbladet.se Swedia, BBC News (meluncurkan News in Video dan News in Audio), The Guardian, dan The New York Times.

Dilansir dari Visual Storytelling in the Age of Post-Industrialist Journalism, karya David Campbell, dikatakan bahwa konten multimedia melibatkan penggunaan audio, video, foto, grafik informasi, dan gambar gerak untuk mendukung konten dan menghasilkan cerita. Dalam istilah yang berbeda, dikenal dengan "lintas media","transmedia", atau "media campuran".

Salah satu contoh proyek besar yang mencanangkan keberadaan multimedia dalam pengertian lain adalah kisah digital New York Times tahun 2012, "Snow Fall". Proyek ini menarik 3 juta penonton dalam 10 hari pertama. Snow Fall dipuji karena menggabungkan video, gambar animasi, peta, audio, dan tayangan slide foto dengan 17.000 teks cerita yang dibagi menjadi enam bagian. New York Times menggunakan teknik pengkodean web kinetik yang dikenal dengan istilah parallax scrolling.

Jacobsen, seorang analisis konten New York Times (2000-2008), menemukan bahwa 25.000 berita yang telah diterbitkan, sebanyak 479 diantaranya (1,9%) telah dievaluasi secara rinci dan ia menyimpulkan, sebagian besar yang terbit sebagai sidebars berita di surat kabar telah menunjukkan bahwa multimedia juga digunakan sebagai perpanjangan tulisan dan bukan sebagai format untuk pemberitaan utama.

Praktik ekonomi baru

Mode baru dalam mengisahkan cerita visual menawarkan banyak keuntungan, termasuk dalam multimedia. Cerita dapat memiliki konteks yang lebih besar, saling melengkapi, subjeknya bersuara, memiliki rasa kepenulisan yang lebih kuat, dan tidak terbatas ruang-waktu.

Ada beberapa aspek yang dapat diperhatikan untuk bercerita dalam suatu video, yakni: (1) antara teks dan video saling melengkapi satu sama lain sehingga penonton tidak jenuh; (2) memutuskan hal penting apa yang perlu diketahui oleh penonton agar penonton tidak bingung dan kelebihan informasi; dan (3) raih perhatian penonton secara visual dan cerita yang dapat membangkitkan gairah untuk bertindak.

Kelebihan dari multimedia memungkinkan adanya berita-berita dilihat oleh khalayak global dan dapat ditemukan kapanpun. Praktik untuk mendongeng demi ekonomi juga mungkin terjadi. David Campbell memberikan beberapa analisis untuk mengetahui hal tersebut, seperti Present, Train, Report, Innovate, Collaborate, Partner,Connect, dan Diversify.

Present diartikan sebagai ruang digital pribadi atau situs web yang kompatibel untuk semua perangkat dan sistem operasi dengan konten segar dan teratur serta relevan terkait dengan semua aspek video, audio, gambar, dan teks.

Train memungkinkan pengguna untuk mempelajari cara menggunakan aplikasi pengedit video untuk didistribusikan ke situs tertentu. Report berguna untuk merekam wawancara dalam berbagai jenis media (audio, video, teks, data), mulai dari proses mengumpulkan data hingga proses distribusi.

Innovate memungkinkan pengguna untuk menjelajahi cara baru untuk menyajikan ceritanya dalam berbagai jenis media dan menggabungkannya agar menghasilkan cerita yang mempunyai nilai lebih besar. Seringkali orang-orang memiliki cerita hebat tapi tidak mempunyai inovasi untuk membuatnya jadi lebih bernilai.

Collaborate memungkinkan pengguna untuk menemukan orang-orang dengan keterampilan khusus sehingga dapat bekerja sama untuk menghasilkan kualitas konten multimedia yang lebih baik. Partner berguna untuk mencari sponsor, mitra, atau penyandang dana untuk mendukung konten-konten yang mempunyai dana cukup besar.

Connect digunakan untuk memperluas jaringan melalui berbagai media sosial (Twitter, Facebook,Weibo, Instagram) agar konten dapat dipromosikan oleh orang lain dan dapat bergabung dengan komunitas tertentu. Terakhir, Diversify digunakan untuk menambah diversifikasi pendapatan dari beberapa sumber tidak langsung ketika mendapat proyek editorial atau klien. 

Jadi, selain menggaburkan batasan antara gambar diam dan gambar gerak, konten multimedia juga digunakan sebagai nilai tambah cerita yang dapat menghasilkan keuntungan lebih. Maka, perusahaan besar juga gencar mencari orang yang mampu membuat konten multimedia.

Buat kalian yang mau dengerin bincang istilah multimedia, yuk dengerin di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun