Mohon tunggu...
Vanessa Aurel
Vanessa Aurel Mohon Tunggu... Freelancer - -communication studies-

HI! You can call me Aurel. I do love to learn language and culture!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begini Kisah Pedagang Angkringan, Mantan Buruh Angkut

9 November 2019   15:04 Diperbarui: 9 November 2019   15:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untung Raharjo (56) tidak pernah letih bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah berhenti jadi buruh angkut di Malioboro, ia membuka angkringan hingga subuh.

Warga asli Yogyakarta, Untung (56), membuka usaha angkringan di perempatan lampu merah dekat Hotel Cavinton. Tepatnya di Jalan KH. Ahmad Dahlan No 135, Ngampilan, Yogyakarta. "Ya, alhamdulillah sudah 27 tahun berjualan," ujarnya saat ditemui pada Rabu (6/11). Ia menambahkan, dagangannya laris saat hari sabtu dan minggu.

"Saya buka setelah maghrib, dari jam 7 malam sampai jam 4 subuh," ujarnya. Pagi dan siang hari, ia habiskan untuk beristirahat. Selama berjualan, Untung tidak ditemani istri dan anaknya. Tapi, ia tetap berjuang untuk mencari nafkah dan menyekolahkan anaknya hingga lulus SMA.

Beberapa makanan yang dijual, dimasak sendiri, seperti sate telur puyuh dan gorengan. Beberapa yang lain diambil atau dibeli di tempat orang. Penghasilannya hanya didapat dari hasil jualan angkringan tersebut. "Cukup menghidupi saya dan keluarga," imbuh Untung.

Jika ada kampanye bola atau politik, dagangannya jadi sasaran untuk dirusak. Setelah itu, tidak ada ganti rugi ataupun permintaan maaf dari perusak. "Ya, sudah sering terjadi. Tapi saya biarkan, saya anggap anak nakal," tambahnya. Untungnya, ia tidak babak belur.

Sebelumnya, Untung pernah menjadi seorang buruh angkut di Malioboro selama 8 tahun. Ia berhenti karena sakit dan memutuskan untuk berjualan angkringan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun